TRIBUNJATIM.COM - Tribunners sebelum menentukan Presiden 2024, kita perlu melihat rekam jejak tiap Calon Presiden.
Kali ini kita akan mencoba mengulas tentang rekam jejak Calon Presiden Anies Baswedan.
Baik dari sisi politik maupun yang merangkul anak muda.
Misalnya acara Ngariung 1000 Alumni ITB Ngariung Bersama Bacapres Anies Baswedan berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu 1 Oktober 2023.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan yakin, bila ilmu pengetahuan dan metode ilmiah harus jadi guidance (panduan, red) dalam mengambil keputusan di hadapan seribuan alumni dan akademisi ITB yang hadir.
"Kita mengalami pembelajaran dahsyat untuk percaya sains dan metode ilmiah. Ujiannya bukan pada saat normal. Ujiannya pada saat krisis pandemi Covid-19 terungkap siapa pemimpin menggunakan ilmu pengetahuan dan siapa tidak pakai pengetahuan. Dan itu ujian pemimpin sedunia, bukan cuma di Indonesia" terang dia.
Baca juga: Rekam Jejak Ganjar Pranowo untuk Majukan UMKM, Pembinaan Pendampingan hingga Program Lapak Ganjar
Pada saat pandemi, ujar Anies, ujian bagi semua pemimpin apakah dia mempercayai sains atau sekadar lips service soal sains.
"Karena saat itulah kebijakan-kebijakan disusun berdasarkan referensi pada ilmuwan. Metode ilmiah dan sebagian dari itu, harus berhadapan dengan ignorance."
"Ketidaktahuan. Dan itu lawannya terdidik. Di situ kita harus mengambil keputusan, bagaimana keputusan tidak populer saintifik atau populer tapi ignorance" ujar Anies Baswedan.
"Kami di Jakarta mengalami, karena kami memakai ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan. Ketika itu amat tidak populer."
"Dan kami sering harus berhadapan dengan pemegang otoritas lebih tinggi, tapi tidak pakai ilmu pengetahuan" papar eks Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
Kejadian pandemi, terang dia, adalah suatu wake-up call untuk mengembalikan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah jadi kompas pengambilan keputusan.
"Kebijakan itu tidak disusun berdasarkan selera pemegang kewenangan. Tidak bisa. Kebijakan bukan soal selera. Kebijakan bicara bagaimana kita memahami masalah, bagaimana kita mengindetifikasi prioritas atas masalah, dan cara apa untuk menyelesaikan masalah."
"Pendekatannya induktif dan deduktif. Kita harus eklektik (memilih yang terbaik dari berbagai sumber), bukan cuma salah satu."
"Ini memerlukan keterbukaan pikiran. Membutuhkan kemauan untuk mendengar. Bahasa resminya mengedepankan teknokrasi" terang Anies Baswedan.
Baca juga: Reaksi Eks Wabup Lumajang Ada Baliho Bersanding dengan Ganjar, Jadi Korban Black Campaign: Rugi
Rekam Jejak Gerakan Anies Baswedan Bersama Anak Muda
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan berkesempatan berdialog dengan sejumlah panelis di Youth Summit Ideafest di Jakarta, Sabtu 30 September .
Dalam kesempatan itu, Anies memaparkan bagaimana anak-anak muda selalu punya perspektif baru dalam pelbagai pengalaman rekam jejak karya dirinya pada berbagai kesempatan.
“Anak-anak muda selalu punya energi lebih. Perspektifnya baru. Saya senang bekerjasama dengan anak-anak muda. Dari mulai dulu, gerakan apapun yang dikerjakan. Gerakan Indonesia Mengajar, Gerakan Turun Tangan, Gerakan Indonesia Membaca, semuanya melibatkan anak-anak muda,” kata Anies.
Baca juga: Pernah Dilaporkan ke KPK saat Jadi Bupati, Hengky Kurniawan Kini Jujur Soal Mahar Politik: Takut
Ke depan, kata Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini, seperti yang telah dikerjakan dalam rekam jejak di Jakarta, begitu banyak proyek-proyek di Jakarta telah dikerjakan Anies bersama anak muda.
“Yang menarik, selalu muncul terobosan baru yang tidak terpikirkan oleh orangtua. Anak muda selalu membawa kebaruan, anak muda selalu bawa perspektif yang menyegarkan. Dan itu yang ditawarkan ke depan, pelibatan anak-anak muda,” terang doktor dari Northern Illinois University, Amerika Serkat.
“Pelibatan anak-anak muda itu sifatnya kolaboratif, setara. Kebijakan-kebijakan yang dibuat disusun sesuai apa yang menjadi aspirasi, apa yang menjadi kebutuhan anak-anak muda. Yang saya tawarkan, kami sudah melakukannya di Jakarta. Jadi ini bukan akan, ini meneruskan apa yang sudah pernah dikerjakan,” terang Anies.
Lalu apa definisi muda menurut seorang Anies? “Kalau yang dia bahas masa lalunya dia sudah tua. Tetapi kalau yang dia bahas masa depannya, maka sesungguhnya dia masih muda,” ujar Anies.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com, Tribunnews.com
Berita seputar Pilpres 2024 dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com