Pemilu 2024

Nasib Gibran di PDIP usai Jadi Cawapres Prabowo Sengaja 'Digantung'? Pengamat: Agar Hattrick Diraih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka - Jelang pengumuman Cawapres Prabowo, ketua parpol KIM lakukan rapat

Menurut Agung, jika Megawati memecat Gibran dari keanggotaan PDIP maka dikhawatirkan dianggap membuka "front" perselisihan dengan Presiden Jokowi.

Pasangan Prabowo-Gibran dijadwalkan mendaftarkan diri sebagai peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023) mendatang.

Sedangkan bakal capres-cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sudah mendaftarkan diri ke KPU pada Kamis (19/10/2023) lalu.

Baca juga: Sosok Gibran Rakabuming Raka Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Usia 36 Tahun Punya Properti Rp 17 Miliar

Gibran Rakabuming resmi diumumkan menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (via Tribun Bogor)

PDIP Bisa Evaluasi Jokowi dan Tarik Para Menteri

Hubungan PDI Perjuangan dengan keluarga Presiden Joko Widodo diprediksi memanas usai putra sulung Jokowi yang juga kader PDIP, Gibran Rakabuming Raka, dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, manuver tersebut mungkin berimbas pada posisi Jokowi di internal partai banteng.

Bahkan, tak menutup peluang PDIP mencabut dukungan politik dari pemerintahan Jokowi, termasuk melepaskan semua jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju.

“Mengingat pencawapresan Gibran besar kemungkinan atas cawe-cawe Jokowi selaku ayahanda Gibran, maka membuka peluang PDI-P juga untuk mengevaluasi status ‘petugas partai’ yang disandang oleh Jokowi,” kata Umam kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023).

“Salah satu langkah paling ekstrem yang bisa diambil PDI-P sebagai nota protes adalah mencabut dukungan politik dari pemerintahan Jokowi dan melepaskan semua jabatan posisi menteri di kabinet,” tuturnya.

Umam yakin, dinamika politik ini akan membuat PDIP merasa dilangkahi, atau bahkan dikhianati oleh keluarga Jokowi.

Apalagi, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sedianya telah mewanti-wanti jajarannya untuk tak melakukan manuver politik. Katanya, kader yang bermanuver bakal dipecat.

Merujuk langkah cepat partai banteng memecat sejumlah kader yang dianggap membelot seperti Budiman Sudjatmiko dan Murad Ismail, kata Umam, seharusnya, tak butuh waktu lama buat PDIP mendepak Gibran.

“Jika konsisten pada aturan dan konstitusi partai, PDIP tidak perlu menunggu surat pengunduran diri dari kadernya yang dianggap tidak loyal pada sikap dan keputusan partai,” ujarnya.

Namun, Umam menduga, PDI-P masih ragu memecat Gibran karena hal itu akan mengganggu hubungan baik dengan keluarga besar Jokowi, sosok yang turut melambungkan nama partai banteng.

Hingga kini, Megawati pun dianggap masih gamang lantaran tidak siap berhadapan dengan Jokowi yang tengah memegang kekuasaan.

Halaman
123

Berita Terkini