Pilpres 2024

Survey PUSAD Pemilih Muda di Jatim Unggulkan Prabowo-Gibran, Namun Tidak Signifikan atas Ganjar

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD), memaparkan Hasil Riset dan Diskusi Elektabilitas Calon dan Persepsi Anak Muda Jatim terhadap Politik Dinasti dan Politik Uang di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (27/10/2023).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul tidak signifikan atas Ganjar-Mahfud dalam survei yang dilakukan Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya berdasarkan hasil riset pemilih muda di Jatim. 

Prabowo mengungguli bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dengan selisih 4 persen.

“Prabowo-Gibran unggul versi pemilih muda disusul pasangan Ganjar-Machfud dengan selisih yang tidak signifikan (4 persen) dan ada 10 persen pemilih muda di Jawa Timur belum menentukan pilihan soal Pilpres 2024,”kata Radius Setiyawan, peneliti utama PUSAD UMSurabaya di gedung teater lantai 7 UM Surabaya, Jumat (27/10/23)

Radius menyebut, populasi penelitian pemilih di Jawa Timur yaitu yang sudah berumur 17 tahun- 40 tahun saat survei dilakukan. 

Menurutnya kerangka sample (sampling frame ) berasal dari populasi pemilih sesuai klasifikasi usia berdasarkan data KPU Jatim tahun 2024.

Baca juga: Survei PUSAD UM Surabaya, Hanya 33 Persen Pemilih Muda di Jatim yang Menolak Politik Dinasti

Lebih lanjut lagi Radius menjelaskan, teknik pengambilan sample memakai Multistage Random Sampling. Dimana, lokasi diambil di semua kecamatan di Jawa Timur, sebanyak 38 Kabupaten/ Kota. 

Kemudian, masing-masing Kabupaten/Kota diambil 4-5 kecamatan untuk dijadikan sample penelitian. Sampel tiap kecamatan dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di tiap kecamatan dan kelurahan yang dijadikan lokasi penelitian.

“Tim kami mengambil jumlah sampel sebanyak 1075 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/ kota. Margin tingkat toleransi 3 persen dan tingkat kesalahan penelitian ini adalah 5 persen. Sementara itu proses wawancara dilakukan secara by phone menggunakan kuesioner oleh enumerator,” jelasnya lagi. 

Radius berharap dari hasil yang dirilis oleh Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UMSurabaya terkait elektabilitas anak muda di Jatim, akan menjadi barometer mengawal jalannya demokrasi yang luber dan jurdil di Indonesia. 

Diketahui survei PUSAD dilakukan pada periode 14-22 Oktober 2023, kemudian dirilis secara terbuka di UM Surabaya dengan menghadirkan sejumlah tokoh diantaranya: Radius Setiyawan (Peneliti utama PUSAD UM Surabaya), Juliana Evawati (Anggota DPRD Kota Surabaya/Politisi Muda PAN), Zahlul Yussar (Kader Partai Demokrat dan salah satu anggota DPRD paling muda di Indonesia), Satria Unggul Wicaksana (Direktur PUSAD UM Surabaya)

Acara tersebut juga menghadirkan ratusan mahasiswa juga sejumlah tokoh dari unsur Caleg di Jatim.

Ketua DPC Demokrat Zahlul Yussar turut hadir dalam diskusi mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi faktor pemilih. Di antaranya ialah ketokohan yang meliputi riwayat keluarga, status sosial, dan track record. 

“Ketika pertama kali bertemu, calon pemilih tidak akan menanyakan visi – misi atau program apa? Tapi siapa yang sedang berkontestasi, siapa calegnya, siapa yang akan didukung? Apakah mantan lurah, anak kyai, pengusaha, atau status sosial lainnya”

Faktor berikutnya adalah kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat, faktor territorial. Selanjutnya, kontrak politik berupa visi misi atau program calon presiden atau calon legislatif. Terakhir faktor logistik. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa politik membutuhkan cost politik untuk melakukan sosialisasi dan operasional tim pemenangan. 

Halaman
12

Berita Terkini