“Intinya, petir akan menyambar apa saja objek di muka Bumi, rumah, orang, struktur apa pun yang menonjol,” terang dia.
Meski suatu rumahnya sudah berdekatan dengan yang lain, Syarif mengungkapkan masih adanya kemungkinan tersambar petir.
Hal ini terjadi ketika salah satu di antara rumah itu lebih tinggi dari yang lain.
Syarif menegaskan, rumah dengan kondisi di atas berpotensi tersambar petir, meskipun penghuni tidak menyalakan televisi dan bermain ponsel.
“Itu tidak ada urusannya (menyalakan TV dan bermain ponsel). Itu urusannya rumah menonjol dan sekelilingnya tidak ada yang lebih tinggi,” terangnya.
Menurutnya, cara mencegah petir agar tidak menyambar rumah adalah memasang penangkal petir.
“Cara mencegahnya harus dipasang penangkal petir, sebatang logam yang dipasang lebih tinggi dari rumah yang ingin dilindungi,” kata dia.
Dengan begitu, petir nantinya akan menyambar penangkal petir yang sudah terpasang di rumah.
“Jadi, penangkal petir itu adalah objek yang disediakan untuk disambar petir," ujarnya.
Lebih lanjut, Syarif menjelaskan bahwa sambaran petir bisa menyebabkan kematian pada satu orang atau lebih sekaligus.
“Petir itu mengandung muatan arus listrik sangat besar, yang cukup membunuh satu orang atau lebih dalam satu waktu,” jelasnya.
Musim hujan membuat masyarakat harus lebih waspada.
Dosen Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Machmud Effendy ST MEng mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan datang disertai petir.
Dikatakan, secara prinsip, petir mengandung muatan listrik negatif sehingga akan selalu mengincar sesuatu yang memiliki muatan listrik positif, termasuk diantaranya bumi.
Petir menimbulkan kerugian material hingga jatuhnya korban jiwa.