Kendati demikian, Romi mengapresiasi laporan dan kritik masyarakat. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) yang terganggu karena video viral tersebut.
"Pihak kampus sudah melakukan evaluasi dan memastikan hal tersebut tidak akan terulang," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan kejadian yang viral ini adalah bagian dari salah satu praktek dari Prodi PKA.
"Namun mungkin ada kekhilafan dalam pengamplikasian konsep penerapannya, sehingga terkesan "Negatif " bagi Netizen," katanya Aufa saat dikonfirmasi, Selasa (5/12/2023).
Ia menyayangkan adanya pesta dugem tersebut. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi.
Baca juga: Sosok Mahasiswi ITB Jadi Joki CPNS di Lampung, Ternyata Anak Pejabat, Pihak Kampus Ikut Bertindak
Menurutnya, kampus adalah kawasan dunia pendidikan, yang menciptakan para mahasiswa produktif dan kreatif serta berorientasi kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Baik bagi lingkungan maupun bagi diri mahasiswa itu sendiri sesuai dengan bidang keilmuan yang di ajarkan, sebagai bekal mereka menghadapi dunia kerja.
"Pihak Perguruan tinggi harus mengklarifikasi informasi yang viral ini agar masyarakat tidak salah paham dan salah persepsi terhadap existensi (keberadaan l) Politeknik Pariwisata Palembang," katanya.
Baca juga: Sosok Wisudawati Tertua di Nganjuk, Lulus Usia 94 Tahun, Bangga Pakai Toga Hitam Ungu Terima Piagam
Kegiatan dugem yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu memang dilarang.
Termasuk para pejabat yang bersinggungan dengan masyarakat.
Andika Sari misalnya seorang sekretaris desa (Sekdes) di Purworejo, Jawa Tengah,yang mendadak jadi perhatian.
Pasalnya ia didemo dan dituntut mundur oleh warganya karena ia terpergok sedang asyik dugem.
Demo menuntut mundur Sekdes tersebut dinilai sangat provokatif dan mencemarkan nama baik.
Melansir Tribun Jateng, Andika Sari pun akan menempuh jalur hukum bagi provokator demo.
Lantas siapa sosok Andika Sari sang Sekdes?
Baca juga: Puluhan Warga Tuntut Mundur soal Dugaan Pencabulan, Kades Bakalanpule Lamongan Menghilang