"Perlu juga diwaspadai, Di dalam situasi seperti ini, politik uang itu lebih bisa diterima oleh masyarakat. Artinya, ketika dia melihat bahwa dianggap semuanya sama saja, ya sudah siapa yang bisa memberikan benefit secara instan, ya itu yang dipilih," katanya.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya.
Penelitian ini memotret potensi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Indonesia mendatang.
Pada simulasi 3 paslon menunjukkan, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 39,3 persen.
Prabowo-Gibran unggul cukup jauh dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (16,7 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (15,3 persen).
Sementara itu, masih ada 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihan mereka.
Survei ini berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 secara tatap muka dan dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.
Jajak pendapat ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode itu, survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.