Pada tahun 2002, Haryanto memutuskan untuk mendirikan PO Haryanto.
Sebelumnya, dia memiliki bisnis sampingan dengan membuka agen tiket bus.
Baca juga: Jadi Gunjingan, Kekayaan Camat Parungpanjang Capai Rp 4 M, Setahun Menjabat Beli Rumah hingga Mobil
Pekerjaan ini dilakukan sejak dirinya masih menjabat sebagai tentara.
Dia mengatakan saat itu gaji TNI terbilang pas-pasan.
Sehingga Haryanto memutar otak untuk mencari pekerjaan sampingan.
"Gaji tentara saat itu berapa, saya gajiannya Rp 18 ribu. Tapi tetap semangat, tidak lelah. Kita sambi bekerja (sambilan)," kata Haryanto mengenangkan masa mudanya.
Sebagian pendapatannya sebagai tentara itu dia tabung.
Hasil tabungannya kemudian untuk membeli mobil angkot.
Saat itu Haryanto harus meminjam uang karena tabungannya masih kurang.
Setelah usaha angkotnya berkembang, Haryanto kemudian melebarkan sayapnya ke bidang transportasi bus yang diberi nama PO Haryanto.
Tahun demi tahun, PO Haryanto mengalami perkembangan pesat.
Yang mulanya memiliki 6 unit bus dari pinjaman Bank dengan rute Cikarang-Cimone.
Kemudian, Po Haryanto terus berkembang dan berekspansi ke beberapa rute, seperti Jakarta-Pamekasan-Sumenep (PP) hingga Jakarta-Solo-Ponorogo.
Bahkan dari data 2021 lalu, PO Haryanto hampir memiliki 300 armada bus Antar Kota Antar Propinsi.