Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT KAI memastikan korban meninggal atas kejadian kecelakaan KA Turangga dengan KA Bandung Raya (Baraya) tidak ada yang dari penumpang.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
"Berdasarkan informasi dari kepolisian dari polisi setempat, untuk penumpang, khususnya yang KA Turangga tidak ada korban yang meninggal," ujar Luqman Arif kepada TribunJatim.com, di Stasiun Gubeng Surabaya, Jumat (5/1/2024).
Sementara ditanyai terkait masinis atau pegawai KAI, Luqman Arif mengaku bahwa informasinya merupakan kewenangan polisi.
"Kalau yang masinis maupun pegawai KAI bisa ditanyakan sama kepolisian, karena kewenangan penyampaian informasinya di pihak sana, sekarang masih terus dalam proses penyelidikan," kata dia.
Luqman Arif menambahkan, KA Turangga berangkat dari Surabaya melalui Stasiun Gubeng pada Kamis (4/1/2024) pukul 20.00 WIB.
"Adapun untuk jam tibanya jika tidak terjadi kecelakaan diperkirakan pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.17 WIB tadi," pungkasnya.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan kereta api antara KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) pagi.
Dampak kecelakaan KA eksekutif Turangga jurusan Surabaya-Bandung yang bertabrakan hebat dengan KA Komuter itu, belum diketahui persis terkait jumlah korban.
Baca juga: Kondisi Terakhir Gerbong Sebelum KA Turangga vs KA Lokal Tabrakan, Saksi Selamat: Banyak Terlempar
Dari video yang beredar, tabrakan hebat dengan kedua KA tersebut memperlihatkan kondisi lokomotif dan beberapa gerbong yang rusak parah. Yang paling parah adalah KA Komuter.
Dikutip dari siaran langsung Kompas TV, data sementara ada 3 korban meninggal, yakni masinis beserta asisten masinis kereta lokal, dan pramugara KA Turangga.
KA Turangga Surabaya-Bandung dengan harga tiket di kisaran setengah jutaan rupiah itu, berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 20.00 WIB.
Jarak tempuh hingga tujuan akhir sekitar 10 jam.
Namun sekitar kurang lebih 30 menit menjelang tujuan akhir di Stasiun Bandung, KA eksekutif dengan 9 gerbong itu adu banteng.
Kepala lokomotif KA ini bertabrakan dengan KA Komuter dengan 7 gerbong.