Nasib Mantan Karyawan Pinjol Hidup Tak Tenang Meski Gaji Rp27 Juta, Kini Justru Sukses Jualan Bantal

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Dhafi Adam seorang mantan karyawan pinjol kini sukses jualan bantal

Namun bekerja di kantoran tidak membuatnya betah, hingga akhirnya kemudian memilih resign.

Pria asal Nganjuk ini bercerita, kala itu dirinya mencoba peruntungan dengan merantau ke Jakarta sejak 2001 lalu usai lulus SMK.

Saat itu Apik Primadya menjadi karyawan di perusahaan Indosat.

Apik Primadya mengaku terkejut dengan biaya hidup di Ibu Kota yang jauh berbeda dengan di kampung halamannya.

"Hidup di Jakarta pastinya kaget, saya masih inget dulu tahun 2002 harga es teh itu di Malang masih 500 rupiah," ucapnya.

"Di Jakarta itu udah 2000, kaget," ungkapnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube PecahTelur, Selasa (26/12/2023).

Bukan hanya itu, kondisi Jakarta yang padat penduduk dan seringkali macet, membuat Apik Primadya berusaha keras untuk bertahan hidup.

Apik Primadya, mantan karyawan Indosat yang pilih buka usaha laundry (YouTube/PecahTelur)

Namun siapa sangka, kehidupan di Jakarta justru membuat Apik Primadya berpikir untuk membuka usaha.

Belajar dari diri sendiri yang kerap mengeluarkan uang Rp200 ribu per bulan untuk laundry baju, pria ini pilih buka usaha sendiri.

Ia melihat adanya peluang usaha laundry.

Apik Primadya lantas patungan dengan teman-temannya untuk membuka usaha laundry.

Saat itu ia dan teman-temannya bermodal Rp20 juta dan membuka usaha laundry pada tahun 2008.

"Akhirnya hayuk dijadiin aja dan akhirnya kita buka laundry. Nah, dari situ Rp20 juta beli mesin cuci dan mesin pengering," jelas Apik Primadya.

Meski sudah memiliki modal, Apik Primadya belum mengetahui tips bisnis laundry.

Termasuk segi mencuci, bahkan mengeringkan pakaian.

Halaman
1234

Berita Terkini