Laporan Wartawan TribunJatim, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Relokasi pedagang sapi di Pasar Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura ke Pasar Hewan Desa Aeng Sareh, Sampang menuai polemik.
Hal itu dipicu lantaran pedagang sapi setempat mengeluhkan kebijakan pemerintah daerah karena dinilai tingkat kerugian lebih tinggi.
Di samping itu, Kepala Dinas Diskoperindag Sampang Chairijah membeberkan alasan Pasar Kedungdung ingin dibebaskan dari para pedagang sapi, Selasa (23/1/2024).
Pemindahan dilakukan karena keberadaan pedagang sapi kondisinya berkumpul dengan pedagang lain, seperti, pedagang ikan, sayur, dan buah, termasuk PKL.
Baca juga: Keluhan Pedagang Sapi di Sampang Soal Rencana Relokasi, Khawatir Rugi Ongkos Karena Jauhnya Jarak
"Jadi tidak menutup kemungkinan akan ada banyak penyakit yang tidak kita ketahui, akibat kotoran sapi menempel ke pedagang lainnya," kata Chairijah.
Kemudian, di tengah proses jual beli sapi berjalan, juga banyak pedagang yang melakukan pembongkaran atau menurunkan sapi di area jalan raya sehingga mengganggu arus Lalulintas, alias kemacetan.
Tak hanya itu, Diskoperindag mengklaim potensi pasar Kecamatan Kedungdung sangat kecil. Sebab lokasinya begitu sempit dan hanya bisa menampung 100 ekor sapi.
"Sedangkan di Pasar Aeng Sareh bisa memuat 1000 ekor. Maka alasan itu yang membuat kami melakukan pemindahan sebagai bentuk evaluasi," pungkasnya.
Baca juga: Kotoran Sapi Cemari Sungai hingga Wisata Air Terjun, DLH Ponorogo: Kami Sudah Berusaha