Berita Ponorogo
Kotoran Sapi Cemari Sungai hingga Wisata Air Terjun, DLH Ponorogo: Kami Sudah Berusaha
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo tak menampik sungai Keyang di Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko tercemar limbah kotoran sapi.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo tak menampik sungai Keyang di Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko tercemar limbah kotoran sapi.
“Sungai memang tercemar sekali dengan limbah kotoran hewan (sapi). Juga terlihat di wisata air terjun pletuk luar biasa baunya,” ujar Kepala DLH Ponorogo, Gulang Winarno, Selasa (28/11/2023).
Dia menjelaskan bahwa terkait limbah ternak sapi yang berasal dari Kecamatan Pudak dan mencemari Sungai Keyang sudah diketahui. Gulang mengklaim tidak menutup mata.
“Kami sudah berusaha limbah dikurangi. Kami sosialisasikan juga agar diolah mungkin dengan biogas,” kata Gulang ketika dikonfirmasi.
Menurutnya tahun ini sudah ada bantuan biogas dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Ada 22 biogas dan telah disampaikan ke masyarakat di Kecamatan Pudak.
Baca juga: Limbah Kotoran Sapi Cemari Sungai Keyang, Warga Ngadirojo Ponorogo Keluhkan Aroma Menyengat
Baca juga: DLH Surabaya Cegah Warga Cuci Jeroan Hewan Kurban di Sungai, Khawatir Air Tercemar hingga Bau
“1 biogas untuk 3 rumah. Harapan kami bisa mengurangi limbah kotoran sapi,” jelas mantan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).
Dia menyebutkan sebenarnya biogas yang harusnya ada sekitar 500-700. Dengan kta lain biogas di Kecamatan Pudak masih kurang banyak.
“Masih kurang banyak. Dimana estimasi 12 ribu ekor sapi ada. Minimal paling tidak 500-700 biogas Atau pengolahan lain,” urainy.
Gulang juga berjanji akan melakukan komunikasi dengan IPS (Industri Pengolahan Susu). Lantaran IPS merupakan pembina langsung peternak sapi.
“Supaya benar-benar nanti, tidak hanya meraih keuntungan. Tetapi bisa mengelola kotoran sapi,” tegas Gulang.
Gulang mengaku jika harapannya masyarakat dalam hal ini peternak bersama-sama mengelola limbah masing-masimg peternak supaya bersih dan bisa dimanfaatkan.
Baca juga: Buang Limbah Tahu ke Sungai, Warga Lumajang Dilaporkan Hilang, Pencarian masih Nihil

“Jika tidak ya dampaknya kaya di Sungai Keyang itu. Airnya luar bisa keruh,” pungkasnya.
Sebelumnya, Warga Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo resah. Bagaimana tidak, sungai Keyang berubah warna serta berbusa.
Ini lantaran diduga sungai tercemar limbah kotoran sapi. Kotoran sapi tersebut diduga berasal dari sentra sapi perah yang ada di Kecamatan Pudak. Ada 100 kotoran sapi mencemari sungai Keyang
Pantauan di lokasi, bahwa warna air sungai keruh cenderung kehijauan. Pun terlihat air berbusa. Ketika mencoba masuk ke aliran sungai, terasa ada sedimen kotoran yang signifikan
DLH Ponorogo
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Ponorogo
limbah kotoran sapi
sungai tercemar limbah kotoran sapi
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.