Karena itu, ide untuk menjadikan Menteri Agama bisa membantu memasarkan patin Indonesia di Arab Saudi dinilai sangat cerdas.
“Kalau perlu nanti Menteri Agamanya saya rangkap. Supaya haji yang jumlahnya besar menguntungkan Indonesia,” ucap Cak Imin sambil berseloroh, disambut tepuk tangan para pembudi daya.
Lebih jauh, Cak Imin menegaskan pemerintah berkewajiban membangun tata kelola pangan, supaya punya perencanaan pemenuhan kebutuhan pangan yang baik.
Karena itu, pemerintahannya kelak memastikan para penyangga pangan nasional, seperti petani, peternak, nelayan dan pembudi daya menjadi satu kesatuan desain pangan nasional.
Dengan kebutuhan pangan yang besar, pasar besar tapi jika tidak dikelola dengan baik, maka akan dinikmati orang asing.
Cak Imin berjanji memfasilitasi hulu dan hilir agar berjalan dengan adil, semua punya kesempatan yang sama menikmati hasil pembangunan.
Selain itu, Cak Imin juga menegaskan kemandirian pakan untuk pembudi daya ikan air tawar, agar seluruh pembudi daya produktif dan biaya produksi murah.
“Pemerintah akan mendorong kemandirian pangan, khususnya di Tulungagung dengan melibatkan para ahli, profesional, sehingga produksi pangan bisa memberi manfaat,” tegasnya.
Selain itu, Cak Imin juga memandang pentingnya tata kelola untuk penyangga harga jual lewat regulasi undang-undang hingga aturan di bawahnya.