Berita Viral

Ditagih Utang Rp 4 M karena Data Dipalsukan, Abah Kacung Kini Ditolong Kang Dedi: Saya Uruskan Semua

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditagih Utang Rp 4 M karena Data Dipalsukan, Abah Kacung Kini Ditolong Kang Dedi: Saya Uruskan Semua

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kabar terbaru Abah Kacung yang mendadak ditagih utang Rp 4 miliar oleh bank.

Petani di Bekasi bernama lengkap Kacung Supriatna (64) mengaku tak pernah meminjam uang.

Namun data-datanya diduga dipalsukan hingga muncullah tagihan utang tersebut.

Baru-baru ini, Abah Kacung akhirnya ngadu ke Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi.

Abah Kacung mengadu ke Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan.

Ia menceritakan awalnya sertifikat lahan sawah miliknya seluas 1 hektar dipinjam oleh seorang makaler dijanjikan pembebasan lahan pada tahun 2000 silam.

Nahas, sertifikat yang dipinjam itu sampai saat ini hilang, dan si makelar tidak tahu dimana keberadaannya.

"Waktu itu si makelar datang pinjam sertifikat katanya mau fotocopy, saya orang gak ngerti jadi dikasih saja. Ternyata dipinjam sampai sekarang 2024 sertifikatnya hilang, si makelar juga dicari-cari gak ketemu,” ujar Kacung kepada Dedi Mulyadi, dilansir dari Kompas.com, Jumat (26/1/2024).

Meski begitu Kacung tetap menggarap sawah yang berada di belakang rumahnya meski sertifikat tak kunjung ditemukan.

Hingga akhirnya ia mendapatkan surat penagihan dari PT Askrindo senilai Rp 4 miliar.

Baca juga: Mbah Kacung Ditagih Rp 4 M Padahal Tak Pernah Utang Bank, Anak Temukan Kepalsuan Berkas: Foto Siapa

Abah Kacung sampai jatuh sakit tak bisa bangun dari tempat tidur pasca mendapat surat penagihan.

Kacung tak menyangka setelah sertifikat sawah hilang, kini harus ditagih Rp 4 miliar padahal sama sekali tidak pernah memiliki utang pada siapapun.

Belakangan terungkap, bahwa sertifikat sawah miliknya menjadi jaminan untuk meminjam uang Rp 4 miliar oleh sebuah perusahaan fiktif.

Kini sertifikat pun disita oleh pihak PT Askrindo.

"Ternyata data Abah, buku nikah, semua dokumen sampai tanda tangan dipalsukan. Bahkan tahun 2000 itu NJOP masih sekitar Rp 20 ribu per meter dipalsukan jadi Rp 325 ribu per meter untuk mencairkan utang Rp 4 miliar itu,” ucapnya.

Baca juga: Demi Anak Kuliah S2, Sopir Truk Kerja 8 Hari Nonstop, Kang Dedi Nangis Ketemu di Jalan, Luar Biasa

Halaman
1234

Berita Terkini