TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Jawa Timur mengungkap potensi suara pasangan calon nomor urut 2 di wilayah Jawa Timur.

Masing-masing kabupaten/kota diyakini bisa menyumbangkan suara signifikan.

Di Gresik misalnya. Dukungan kepada Prabowo-Gibran semakin menguat, baik melalui mesin relawan maupun mesin partai. "Kalau dari segi potensi ya kita harus selalu optimis," kata Wakil Komandan Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Dyah Roro Esti ketika dikonfirmasi di Gresik, Minggu (4/2/2024).

Mengutip sejumlah hasil survei, elektabilitas pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini hampir unggul di berbagai wilayah di Jawa Timur, termasuk di Gresik. Pada survei Indikator Politik Indonesia misalnya, Prabowo-Gibran unggul di dapil Jatim X (Gresik - Lamongan) dengan persentase mencapai 58,5 persen.

Pada survei yang berlangsung pada periode 14-19 Januari 2024 tersebut, Prabowo-Gibran juga unggul di Jawa Timur. Angkanya, mencapai 56,2 persen.

Namun bagi politisi Golkar tersebut, angka ini bukan menjadi penanda untuk mengendorkan mesin pemenangan.

"Kita selalu berupaya agar bisa maksimal," kata Anggota DPR RI dari dapil Jatim 10 tersebut.

"Kalaupun rangkingnya lagi unggul, juga enggak boleh jumawa. Harus tetap kerja keras karena apapun bisa terjadi nih dalam beberapa hari ke depan menuju 14 Februari (masa pemungutan suara)," tandas Caleg Golkar untuk pemilu 2024 ini.

Masa kampanye yang menyisakan kurang dari sepekan akan dimanfaatkan oleh TKN bersama relawan untuk menyosialisasikan program dan rencana besar mereka. Termasuk, dengan menyerap aspirasi yang ada di masyarakat.

"Dalam beberapa hari ke depan ini betul-betul menyentuh hati rakyat Jawa Timur. Mudah-mudahan tergerak bersama untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak, memastikan gizi optimal, dan berbagai program positif lainnya," katanya.

Tak berhenti di situ, kerja relawan dan tim pemenangan juga akan berlanjut hingga mengawal masa pencoblosan dan perhitungan suara. "Kita harus melihat juga perjuangan-perjuangan yang dilakukan para relawan dan komunitas-komunitas dari berbagai unsur. Ternyata, mereka ini juga berada di luar dari partai politik," kata Dyah Roro.