"Awalnya saya tolak, karena saya fikir efeknya tidak akan separah sekarang," kata Azis.
Azis kemudian diantar TA ke rumahnya.
Atas insiden itu, Azis kemudian mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33).
Riska kala itu sedang menjalani tugas di Puskesmas Gorontalo Utara.
Tak terima dengan kejadian itu Riska melaporkan hal tersebut ke SPKT Polda Gorontalo.
Saat dikonfirmasi Tribun Gorontalo, laporan telah masuk ke SPKT Polda Gorontalo, dengan nomor STTLP/B/41/I/2024/SPKT/POLDA GORONTALO.
Baca juga: Sosok Kepala Dusun di Lamongan Punya Kelainan, Video dengan Remaja Lelaki Tersebar, Ditahan
Diberi uang tutup mulut
Usai dihajar TA, Aziz diminta tutup mulut.
Dalam perjalanan pulang, TA meminta Aziz tak buka suara.
TA ingin Aziz mengaku memar di wajahnya bukan karena penganiayaan.
Aziz sontak kaget.
"Masa begitu, komandan?" kata Aziz menirukan perkataannya kepada TA.
Remaja itu bahkan disuap oleh anggota polisi tersebut.
"Saya juga diberi uang Rp 50 ribu oleh komandan (polisi)," ungkap Aziz.
Saat di rumah, azis mengaku muntah darah.
Baca juga: Nasib Akhir Ajudan Bupati Kubar yang Aniaya Sopir Truk, Meski Damai Karir Jeblok, Tetap Diproses