Pada 2019, jumlah kasus DBD kembali naik menjadi 608 kasus.
"Pada 2020, jumlah kasus DBD turun drastis menjadi 199 kasus dan pada 2021 juga turun lagi menjadi 140 kasus. Dan pada dua tahun terakhir ini (2022-2023), terjadi tren peningkatan jumlah kasus DBD lagi di Kabupaten Blitar," ujarnya.
Christine meminta masyarakat tetap waspada dengan tren peningkatan kasus DBD di Kabupaten Blitar.
Masyarakat diimbau tetap melakukan 3 M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang yang memiliki potensi dijadikan tempat berkembang biak nyamuk untuk mencegah penyebaran DBD.
"Kami juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah DBD. Lebih baik mencegah dari pada mengobati," katanya.