TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Awan mendung menggelayuti langit Kota Bangkalan pada Jumat (16/2/2024) pagi, seolah menyiratkan duka mendalam bagi keluarga besar Kodim 0829.
Itu setelah Danramil Sepulu, Kapten Kav Handri Tjahyo menghembuskan nafas terakhir pada H+1 coblosan, Kamis (15/2/2024) malam.
Suasana keheningan juga tergambar di Markas TNI AD yang berada di Jalan Letnan Abdullah, Kelurahan Kraton.
Hampir seluruh pejabat utama hingga Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Inf Nanang Fahrur Rozi bertolak ke rumah duka di Tulungagung
“Betul, sekarang saya sedang berada di rumah duka bersama sejumlah anggota untuk menggelar pemakaman secara militer, direncanakan pukul 15.00 WIB,” singkat Letkol Inf Nanang Fahrur Rozi melalui sambungan selulernya.
Duka mendalam tidak hanya menjalari personel jajaran Kodim 0829 namun juga dirasakan Pj Bupat Bangkalan, Arief M Edie.
Dari Pendapa Agung, Arief menyampaikan duka mendalam, seluruh masyarakat Bangkalan turut berduka cita atas gugurnya Kapten Kav Handri Tjahyo.
“Semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di Sisi Nya, karena pengorbanan beliau untuk NKRI sangat besar. Kami respek dan kami hormat, kami ucapkan belasungkawa kepada TNI, TNI ada di hati masyarakat,” ungkap Arief.
Bahkan tadi malam, Arief bersama Nanang Fahrur Rozi langsung bergegas menuju Puskesmas Sepulu begitu mendengar kondisi terakhir almarhum Kapten Kav Handri Tjahyo.
Keduanya sempat memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah Handri di bawa ambulan.
Arief menjelaskan, almarhum pada pukul 19.30 WIB sempat mengalami muntah-muntah usai meminta untuk dikerokin karena mengeluh masuk angin.
Beberapa rekannya kemudian membawa ke puskesmas tipe D Sepulu.
“Usai dilakukan pemeriksaan, kondisinya mulai agak enak, tetapi tiba-tiba kemudian kejang dan meninggal dunia dalam pelaksanaan tugas, meninggal di puskesmas,” ungkap Arief.
Ia menambahkan, tugas TNI/Polri selama perhelatan Pemilu 2024 memang menjamin terselenggaranya keamanan, kenyamanan, dan ketertiban umum. Itu dilakukan dengan harapan semuanya bisa berjalan dengan baik dan masyarakat bisa dengan tenang dan aman dalam menyalurkan hak suaranya.
Dalam tugasnya, lanjut Arief, almarhum memang mobile, tinggalnya di mess kodim dan penempatan tugas di Kecamatan Sepulu. Bertanggung jawab mulai dari kotak suara datang, distribusi logistik lainnya ke desa-desa, sampai memastikan semua TPS aman pada hari H.
“Kemudian lanjut memantau pelaksanaan pemilu di wilayah bersama Pak Camat dan Pak Kapolsek. Tadi malam itu mungkin kecapekan, karena indikasi dokter serangan jantung. Mungkin beliau punya riwayat kami belum tahu, nanti dari medis yang akan menjelaskan,” pungkas Arief.