Meski begitu, kata tersebut tetap mempunyai arti yang kepopulerannya disebabkan oleh beberapa faktor.
Menurut ahli bahasa yang juga Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan Ganjar Harimansyah, kata skena merupakan kata gaul yang "Indonesia banget".
Ia menjelaskan bahwa kata skena merupakan akronim dari singkatan 3 kata, yaitu Sua, cengKErama dan kelaNA.
"Ketiga kata ini, yakni sua, cengkerama, dan kelana, mungkin kurang populer di kalangan anak gaul sekarang, tetapi lewat akronim skena ketiga kata itu menjadi 'hidup' lagi," kata Ganjar kepada Kompas.com, Sabtu (8/7/2023).
Siapa yang layak disebut anak skena?
Ganjar menerangkan, kata skena yang belakangan ini ramai di TikTok biasanya merujuk pada orang-orang yang suka nongkrong, mengobrol bersama (bersua), dan jalan-jalan (berkelana) bersama.
Jika mengamati penggunaan kata skena di medsos, istilah ini juga dipakai untuk menyebutkan suatu perkumpulan atau komunitas yang menciptakan ruang dan suasana untuk berinteraksi dan berkelana bersama.
Masing-masing kata yang menjadi akronim skena mempunyai arti tersendiri. Berikut penjelasannya:
- Sua: mengandung makna bertemu, berjumpa, atau ‘datang saling mendekati (berdekat-dekatan)
- Cengkerama bisa berarti percakapan untuk menggembirakan hati, senda gurau, atau ‘perjalanan untuk bersenang-senang (bertamasya dan sebagainya)
- Kelana: memiliki arti mengadakan perjalanan ke mana-mana tanpa tujuan tertentu atau kembara.
Kenapa bahasa gaul muncul?
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan faktor pembentukan bahasa gaul, salah satunya skena, yang kemudian banyak digunakan oleh anak muda.
Ia menjelaskan, bahasa gaul atau bahasa slang juga dikenal sebagai bahasa prokem pada era 1980-an.
Bahasa yang demikian, kata Ganjar, adalah variasi bahasa yang biasanya umum digunakan di perkotaan-perkotaan.
Di Indonesia, bahasa gaul dapat dipengaruhi oleh bahasa asing dan bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang menjadi penduduk mayoritas dalam kota atau daerah tersebut
"Variasi-variasi penggunaannya disesuaikan dengan tempat tinggal penuturnya," paparnya.
Ada beberapa ciri bahasa gaul ini dapat dilihat dari aspek, yakni:
- Kata-kata yang digunakannya tidak formal
- Biasa digunakan dalam komunikasi lisan, bukan tulisan
- Dipakai dalam konteks dan kelompok orang tertentu
- Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, biasanya satu kata
- Kata yang agak panjang akan diperpendek atau disingkat melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek, seperti kata "gan" sebagai panggilan untuk laki-laki dari penyingkatan kata "ganteng". Kata "gan" ini serupa dengan kata-kata yang lain seperti bro atau sis.
Skena dari serapan asing "scene"
Saat disinggung kata skena yang berasal dari scene (bahasa Inggris), Ganjar menjelaskan dimungkinkan kuat juga merujuk pada istilah tersebut.
"Berdasarkan kamus daring, kata skena merujuk pada makna polisemi scene, yakni lingkup kegiatan, situasi, atau kancah aktivitas/minat saat ini, misalnya The Rock Music Scene atau The Fashion Scene," kata dia.