Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini akan mendapatkan bantuan biaya perkuliahan PTN (UKT semester). Besarannya, disesuaikan dengan biaya UKT masing-masing PTN dan dibayar setiap semester.
Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan uang saku sebesar Rp 500 ribu per bulan selama 10 bulan masa kuliah efektif.
Serta, mendapatkan biaya penunjang perkuliahan sebesar Rp 750 ribu setiap semester.
Bedanya, program 1 Gamis 1 Sarjana, akan diberikan kepada keluarga miskin saja.
"Kalau sebelumnya diberikan kepada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) yang telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya," katanya.
"Kalau yang program ini, akan kita lihat keluarga miskin yang mana (yang akan dibantu). Kemudian, kita kuliahkan, langsung kerja," katanya.
Tak hanya dengan APBD Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerangkan, anggaran beasiswa ini juga menggunakan anggaran dari CSR melalui Program Orang Tua Asuh. Sehingga, ini menjadi komitmen warga untuk saling membantu antara satu dengan yang lainnya.
"Termasuk, dengan menggandeng pengusaha-pengusaha besar. Ini menjadi komitmen dan bukti gotong royong warga Surabaya," katanya.
Program ini sekaligus menyempurnakan program pembangunan sumber daya manusia yang dimulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kota.
Sedangkan untuk jenjang SMA, pemkot juga mengalokasikan beasiswa Pemuda Tangguh yang di antaranya juga menyasar keluarga miskin.