TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Polsek Pegantenan melakukan serap informasi terhadap Kepala Desa Bulangan Barat terkait beredarnya video sejumlah warga Desa Bulangan Barat Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura yang membawa celurit.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto mengatakan, berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Bulangan Barat, kejadian ini bermula dari kecelakaan antara pengemudi mobil dan motor di Jalan Raya Pegantenan depan Toko Qoim pada hari Selasa, 19 Maret 2024 sekira pukul 17.00 WIB.
Saat terjadi kecelakaan, antara dua pengendara itu sempat terjadi cekcok mulut dan dilerai oleh masyarakat sekitar.
"Pada saat kejadian datang Ahmadi, warga Desa Bulangan Barat yang spontan mengatakan 'sudah biarkan saja bila tidak mau dilerai' dan waktu mengatakan itu ada yang memvideo," kata AKP Sri Sugiarto, Kamis (21/3/2024).
Video ucapan Ahmadi tersebut viral di kalangan masyarakat Desa Tebul Timur yang memicu keluarga Roy dan Fairul warga Desa Tebul Timur yang terlibat kecelakaan itu tidak terima.
Lalu keesokan harinya, pada tanggal 20 Maret 2024 sekira pukul 15.20 WIB, keluarga Roy dan Fairul mendatangi Ahmadi di rumahnya dengan membawa celurit.
Kejadian tersebut diketahui istri Ahmadi.
Dengan keadaan kaget, istri Ahmadi langsung menghubungi pamannya yang bernama Susuri warga Desa Bulangan Barat.
Setelah mendapat kabar itu, Susuri menanyakan kepada Ahmadi mengenai masalah yang telah terjadi sehingga didatangi warga Desa Tebul Timur dengan membawa celurit.
Baca juga: Konvoi Bawa Celurit Resahkan Warga, 6 Remaja di Ponorogo Diciduk Polisi, Ngaku agar Terlihat Gagah
Namun Ahmadi tidak mengakuinya karena dia merasa tidak punya salah.
"Sehingga untuk mengetahui akar masalahnya, Susuri bermaksud mendatangi keluarga Roy dan Fairul di rumahnya," jelas AKP Sri Sugiarto.
Tak disangka, dalam perjalanan menuju rumah Roy dan Fairul, Susuri dihalangi Hatib yang masih mempunyai ikatan keluarga dengan Roy dan Fairul.
Menurut AKP Sri Sugiarto, keluarga Roy dan Fairul salah paham mengira Susuri akan melabrak, sehingga mereka menghubungi keluarganya.
Selang beberapa saat, keluarga Roy dan Fairul datang dengan membawa celurit sekitar 10 orang.
Waktu itu langsung terjadi cekcok mulut antara Susuri dengan keluarga Roy dan Fairul.