Berita Viral

'Tolong Saya', Chat Terakhir Siswi SMP saat Dirudapaksa 10 Pria, Teman Terlambat Percaya, Ibu Hancur

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

'Tolong Saya', Chat Terakhir Siswi SMP saat Dirudapaksa 10 Pria, Teman Terlambat Percaya, Ibu Hancur

TRIBUNJATIM.COM - Kasus siswi SMP dirudapaksa 10 pria tengah menjadi sorotan.

Kasus yang dialami siswi SMP di Lampung Utara itu membuat hati publik teriris.

Apalagi kini chat terakhir korban kepada temannya saat pemerkosaan itu terjadi terungkap.

Sang ibu hancur saat akhirnya melihat kondisi sang anak.

Korban diketahui berinisial NA (14).

Sementara peristiwa bejat itu terjadi sejak Rabu sampai Jumat, 14-16 Desember 2023.

NA disekap dan diperkosa selama 3 hari di sebuah gubuk, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara.

Chat terakhir NA dikirim oleh korban ke temannya yang bernama Setiawan.

Korban mengaku saat itu dirinya sedang disekap oleh para pelaku.

Baca juga: Masa Lalu Keji Pelaku Viral Rudapaksa Turis Spanyol di India, Biawak Pernah Jadi Korban Lalu Dimakan

Namun saat itu temannya mengira kalau korban berbohong.

Sebab saat dicari ke kebun yang dimaksud oleh NA, Setiawan tidak menemukan apapun.

"Minta tolong, katanya saya sendirian di sini takut, di sini cowok semua, tolong saya kak, bantu saya kak," kata ibunda NA, Leni dikutip dari Uya Kuya TV, Senin (25/3/2024).

Setiawan pun memperlihatkan isi chat NA kepada ibundanya.

Menurut Setiawan, pada malam itu sekitar pukul 01.00 WIB Kamis (15/3/2024), dirinya langsung ke lokasi yang disebutkan oleh NA.

"Tapi gak ada sepi, langsung saya WA lagi 'kamu bohong, katanya kamu ada di sana tapi' yaudah saya diemin," kata Leni menirukan ucapan Setiawan.

Baca juga: Anak Pejabat Rudapaksa Mantan Pacar di Mobil Dinas Ortu, Korban Syok 2 Pria Lain Sembunyi di Bagasi

Kemudian keesokan harinya, NA mengirim pesan suara lagi ke Setiawan.

Pada pesan suara itu, NA meyakinkan kalau dirinya tidak berbohong dan butuh bantuan.

"Saya beneran takut kak, tolong saya, bantu saya," kata NA kepada Setiawan lewat pesan WhatsApp.

Hingga akhirnya Setiawan baru melacak lagi keberadaan NA pada Jumat (16/12/2023) malam.

Setiawan lalu menghubungi Leni soal keberadaan NA.

Lalu Leni bersama Setiawan, kepala dusun, dan Babinsa setempat mendatangi lokasi.

"Sampai di tempat, para tersangka langsung kabur," jelas Leni.

Tampang 6 pelaku pemerkosa siswi SMP yang disekap 3 hari dalam gubuk tanpa diberi makanan. ()

Menurutnya, ia melihat 10 tersangka itu berlarian ke hutan bahkan ada juga yang menceburkan diri ke kolam.

Bahkan Leni sempat mengejar pelaku sebelum melihat kondisi anaknya.

Kemudian saat masuk ke dalam rumah, Leni pun syok melihat kondisi putrinya.

"Udah tergeletak gak berdaya, udah kayak mayat hidup, mana gak dikasih makan minum tiga hari dua malam. Posisi nggak sadar diri," jelasnya.

Melihat anaknya tak sadarkan diri, Leni pun langsung berusaha membangunkan NA.

"Saya panggil-panggil, saya pukul-pukul mukanya 'bangun nak bangun nak' , baru dia nyaut dikit," jelasnya di hadapan Hotman Paris.

Baca juga: Jemput ke Ponpes, Ayah Rudapaksa Anak Tiri, Korban Ditinggal di Tengah Kegelapan Hutan Tulungagung

Leni saat itu memeluk sang anak yang sudah tak berdaya, dan NA pun langsung menjerit.

"Kupegang bagian sininya (punggung), nangis jerit kesakitan semua gak bisa duduk," kata dia.

Bahkan menurut Leni, saat pertama kali ditemukan itu, korban NA sampai beberapa kali pingsan.

Saat ini dari 10 pelaku, baru enam orang yang ditangkap oleh polisi.

Sementara empat pelaku lain masih buron.

"Pelaku ada umur 14, 16, 18, 20, 24 semua dari satu RT," kata Leni.

Baca juga: Pria Madura Kalang Kabut Bangun Tidur Banyak Polisi, Terkuak Aksi Rudapaksa dan Sekap Gadis Sepekan

Sementara itu, ucapan sadis para pelaku juga  membuat korban menangis.

10 pelaku itu sengaja tidak memberi korban makan dan minum air putih selama tiga hari.

Bahkan saat korban meminta makan, para pelaku pun tidak peduli.

Mereka mengatakan, jika korban meninggal dunia maka jasadnya tinggal dibuang.

Beruntung di hari ketiga, NA ditemukan oleh orangtuanya.

Saat itu pakaian yang dipakai korban sudah dilepaskan beserta pakaian dalamnya.

Korban hanya dipakaikan daster oleh para pelaku.

"Mana gak dikasih makan minum tiga hari dua malam. Posisi nggak sadar diri," kata sang ibu.

Selama tiga hari itu, korban NA hanya dicekoki minuman keras oleh para pelaku.

Tujuannya yakni agar korban lemas dan tidak melawan saat diperkosa.

Menurut NA, pada tanggal 14 Februari 2024 itu dirinya hendak latihan futsal.

Kemudian ia mendapat pesan WhatsApp dari pelaku bernama Apri yang merupakan pacar temannya.

Apri lalu mengirimkan temannya yang bernama Dandi untuk mengantar NA ke rumah mengambil sepatu untuk latihan futsal.

Saat itu NA sempat menolak karena sudah memesan ojek, namun Dandi berjanji tidak akan membawanya ke mana-mana.

Baca juga: Gegara Diputus Cinta, Pria Sumenep Tega Aniaya Hingga Rudapaksa Mantan Pacar di Hotel Sampai 5 Jam

Akhirnya NA pun ikut dengan Dandi hingga akhirnya dibawa ke sebuah kebun.

NA lalu dipaksa untuk ikut ke sebuah gubuk yang mana di dalamnya sudah ada 9 pelaku lainnya, termasuk Apri.

Di sana NA lalu ditarik masuk ke dalam gubuk oleh para pelaku.

"Langsung tarik dibawa ke kamar, dikasih minuman sama dia orangnya," kata NA.
Kemudian setelah lemas karena pengaruh alkohol, semua pelaku bergantian memperkosa korban.

Ini dia tampang 6 pelaku pemerkosa siswi SMP yang disekap 3 hari dalam gubuk tanpa diberi makanan. (Kolase Youtube)
"Terus dia orang make saya gilir-giliran, ganti-gantian," jelasnya.

NA bahkan memastikan kalau semua orang yang ada di sana memperkosa dirinya, termasuk dua orang yang ia kenal yakni Apri dan Dandi.

"Apri itu yang pertama," kata NA lagi.

Baca juga: Tawa Ayah di Sukabumi Rudapaksa 2 Anak Kandung Sampai Melahirkan, Senyum Ungkap Nama Panggilan Bayi

Selama tiga hari itu NA diperkosa dan dicekoki minuman keras, tanpa diberi makan sama sekali.

"Aku minta makan gak dikasih, dia orang bilang katanya 'mati tinggal mati, dibuang'," kata NA sambil menangis.
Dari 10 pelaku, baru enam yang sudah diamankan oleh polisi.

Sementara 4 pelaku lainnya hingga saat ini masih buron.

"Satu dari 4 ini adalah pelaku utama, Dandi, yang membawa korban ke TKP," kata kuasa hukum NA dari Tim Hotman 911, Intan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini