"Sudah menghubungi keluarganya untuk mendampingi," kata Kombes Latif Usman.
Baca juga: Demi Rp6,5 M, Gunawan Malah Kehilangan Rp50 Juta Jelang Lebaran, Dukun Kabur usai Perintahkan Dzikir
Setelah didampingi rupanya ayah ibu Muhammad Isnen tidak datang.
"Hanya kakaknya yang datang," kata Latif.
Seketika sopir biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Halim ini langsung bertingkah.
Dia langsung ngambek.
"Anak ini tidak terima," katanya.
Muhammad Isnen pun menolak didampingi kakaknya.
"Didampingi kakaknya tidak mau," katanya.
Menurut Kombes Latif Usman dari hasil pemeriksaan, sopir truk biang kerok kecelakaan ini memang sangat galak.
"Anak ini agak tempramental. Kalau dilihat dari pemeriksaan, tempramental ini anak," katanya.
Oleh karena itu polisi meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan pendampingan.
"Dari KPAI juga akan kami mintai untuk bagaimana penanganan kasus ini agar segera terselesaikan," katanya.
Selain itu mungkin kah sopir biang kerok ngambek karena tak dibelikan mobil oleh keluarganya?
Pasalnya Muhammad Isnen pernah sesumbar akan bertanggung jawab dengan membeli semua mobil yang ia tabrak.
"Tanggung jawa saya, saya beli semua mobil itu," katanya.
Baca juga: Kondisi Terkini Truk Molen usai Tabrak 3 Motor dan Kios di Malang, Sopir Sempat Terjepit Truk