Berita Surabaya

Antisipasi Inflasi, Pemkot Surabaya Buka Kemungkinan Cairkan BLT untuk Keluarga Miskin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk mencegah kenaikan inflasi di Kota Pahlawan, 2024.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk mencegah kenaikan inflasi di Kota Pahlawan.

Anggaran bantuan sosial tersebut akan berasal dari APBD Kota Surabaya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi year on year (y-on-y) Kota Surabaya pada Maret sebesar 2,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,48.

Angka tersebut sedikit naik dibandingkan Februari (2,80 persen) maupun Januari (2,40 persen).

Masih mengutip sumber yang sama, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024 terbesar di antaranya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Di antaranya adalah beras, daging ayam ras, emas perhiasan, mobil, telur ayam ras, akademi/perguruan tinggi, kontrak rumah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), sepatu wanita, dan tomat.

Angka inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan Sumenep (4,68 persen) dan Kota Probolinggo (3,54 persen).

Namun, lebih tinggi dibandingkan Tulungagung (2,98 persen), Kota Malang (2,90 persen), Kota Kediri (2,88 persen), maupun Gresik (2,81 persen).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, Pemkot Surabaya sebenarnya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengendalikan inflasi. Di antaranya, menjaga stabilitas harga pangan.

Untuk menjaga harga bahan pokok tetap terjangkau, pemkot menyiapkan Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang tersebar di beberapa pasar.

Masing-masing kios TPID menyiapkan bahan pangan seperti beras dengan harga yang relatif terjangkau.

Tak hanya itu, pemkot juga menggelar pasar murah yang tersebar di ratusan titik di seluruh kelurahan di Surabaya.

Hingga saat ini, sudah ada dua gelombang pasar murah yang digelar secara serentak selama Ramadan.

"Pasar murah ini rencananya akan kami gelar hingga akhir tahun. Kami lakukan sebagai upaya pengendalian inflasi di Surabaya. Prinsipnya, saya nggak mau hal ini akan berpengaruh pada kemiskinan yang sudah turun saat ini," kata Eri saat dikonfirmasi di Surabaya.

Baca juga: Siap Maju di Pilkada Surabaya 2024, Fuad Bernardi: Jika Partai Menugaskan, Harus Siap

Tak berhenti di situ, pemkot juga tak menutup kemungkinan akan menggelontorkan bansos tunai kepada masyarakat miskin.

Halaman
12

Berita Terkini