Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Khofifah Indar Parawansa menjadi keynote speaker dalam Rakor Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Tahun 2024 yang diselenggarakan di Hotel Novotel Samator Kota Surabaya, Jumat (26/4/2024).
Dalam kesempatan yang dihadiri oleh Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono dan juga Direktur OJK Jawa Timur Nusirwan dan juga Kepala Divisi Bank Indonesia Iqbal Reza Mahendra dan jajaran pejabat Pemprov Jatim tersebut, Khofifah memberikan tiga kunci semangat dan juga peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM dari kalangan pesantren.
Membuka paparannya, Khofifah menjelaskan tentang apa yang menjadi pernyataan Jack Ma tentang prediksi ekonomi dunia di tahun 2030. Khofifah mengatakan bahwa berdasarkan prediksi Jack Ma, di tahun 2030, 80 persen ekonomi dunia dikuasai oleh small business atau usaha kecil.
"Small business yang survive di tahun 2030. Karena usaha kecil lebih fleksibel. Dan pernyataan Jack Ma, dari 80 persen small business akan globalize. Karena memanfaatkan sistem online dan digitalisasi," kata Khofifah.
"Maka ini adalah semangat pertama untuk kita semua. Bahwa Jack Ma pemilik Alibaba yang merupakan pemilik ritel terbesar di dunia, menyatakan bahwa kata kuncinya adalah small business. Yang tak lain adalah jenengan semua pelaku UMKM dan UKM," imbuhnya.
Baca juga: Peluang Risma di Pilgub Jatim 2024 saat Khofifah Kian Kuat, Beda Elektabilitas Mensos dan Petahana
Maka, wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini menegaskan bahwa konektivitas secara digital menjadi sebuah keharusan. Para pelaku ekonomi di pesantren atau yang aktif menjalankan OPOP harus mendapatkan penguatan untuk pembangunan sistem digitalisasi pada usaha yang dijalankan.
"Kami berharap Bank Jatim, OJK maupun sektor strategis bisa memberikan penguatan untuk menguatkan sistem digital pada para pelaku UMKM OPOP ini," tambahnya.
Penguatan UMKM ini harus dijadikan prioritas karena berdasarkan kinerja ekonomi Jatim tahun 2023, kontribusi UMKM dan koperasi terhadap PDRB Jatim mencapai 59,18 persen.
Angka ini terus naik sejak tahun 2021, dimana saat itu kontribusi pada PDRB adalah 57,81 persen, kemudian tahun 2022 naik menjadi 58,36 persen dan di tahun 2023 kontribusi UMKM dan koperasi mencapai 59,18 persen.
Lebih lanjut sejak memimpin Jatim, Khofifah aktif untuk melakukan visit market ke beberapa negara. Seperti Malaysia, dan juga Arab Saudi.
Baca juga: Satu-satunya Gubernur Terima Satyalacana Karya Bhakti Praja Nugraha Presiden, Khofifah: untuk Jatim
Dan ternyata yang memiliki peluang besar untuk bisa diisi oleh produk dari Jatim adalah Arab Saudi. Yang bahkan Khofifah menarget Jatim bisa menjadi pemasok untuk suplai makanan dan minuman serta produk kebutuhan selama haji dan umroh.
"Maka sertifikasi halal menjadi penting. Sebab ternyata perizinan dan juga sertifikasi ini bukanlah hal yang mudah. Dan tidak bisa selesai dalam waktu dekat. Sehingga peran-peran lembaga sertifikasi halal harus berada di garda terdepan, baik BPJPH maupun MUI," tegasnya.
Ia berharap sertifikasi halal terus di dorong karena market di Arab Saudi sangat potensial. Dan sangat mungkin untuk diisi dari Jatim seperti sektor unggas dan produk hasil pertanian dan peternakan. Namun sebelum itu, lagi-lagi ekosistem halal harus dikuatkan.
Dalam upaya menguatkan ekosistem halal, Khofifah saat menjabat Gubernur Jatim juga sudah menginisasi kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) yang ada di Jeddah, Saudi Arabia.