Sementara Faida, mengatakan elektabilitas tokoh untuk Pilkada Jember 2024 yang dikeluarkan oleh lembaga survei tersebut, metodelogi penelitiannya perlu dipertanyakan.
"Siapa yang melakukan survei dan metode yang dipakai seperti apa. Kita tidak boleh terkecoh dengan hasil survei atau penggiringan opini. Sebab kondisi di lapangan dengan hasil survei kan bisa dirasakan korelasinya karena seharusnya hasil survei itu tidak akan jauh dari kondisi di lapangan," ucapnya.