Pilkada Trenggalek 2024

Sinyal PKB Koalisi dengan PDI di Pilkada Trenggalek 2024, Usung Petahana Mas Ipin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Desk Pilkada DPC PKB Trenggalek, M Hadi

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengisyaratkan koalisi dengan PDI Perjuangan untuk mengusung inkamben Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam Pilkada Trenggalek 2024.

Ketua Desk Pilkada DPC PKB Trenggalek, M Hadi menuturkan hingga saat ini sudah ada 9 sosok yang menjalin komunikasi intensif dengan PKB ihwal Pilkada Trenggalek 2024.

9 sosok tersebut ada yang dari internal PKB, dari kalangan pengusaha, dan juga dari partai politik lain termasuk Mochamad Nur Arifin yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek.

"Sampai hari ini kita memang belum launching (pendaftaran Pilkada), tapi secara pribadi, secara non formal kita sudah berkomunikasi kalau tidak salah sekitar 9 orang untuk ikut mendaftarkan dalam Pilkada 2024," ucap Hadi, Kamis (9/5/2024).

Orang-orang tersebut juga diundang oleh DPP PKB untuk menghadiri langsung pembekalan calon kepala daerah zona Jawa Timur di Surabaya oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

"Jadi Gus Muhaimin ingin tahu bakal calon - bakal calon yang akan (maju Pilkada) lewat PKB, walaupun (mereka) belum daftar tapi sudah ada komunikasi, kemarin diundang," lanjutnya.

Hadi mengonfirmasi inkamben Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) dan Syah Muhammad Natanegara diundang dalam pembekalan tersebut.

Namun hanya Syah yang hadir, sementara Mas Ipin tidak bisa datang karena sedang menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah ke luar negeri.

Baca juga: Sasar Daerah Terpencil, TMMD ke-120 Tahun 2024 Hubungkan Jalan Trenggalek-Ponorogo

Hingga saat ini PKB juga tengah melakukan penjajakan dengan inkamben serta melakukan kajian arah koalisi dengan partai politik lain.

"Harapan kami Pilkada berjalan dengan sukses dan tidak terlalu tarung (panas) seperti kemarin (Pilkada Trenggalek 2020)," jelas Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek ini.

"Tapi kalau ada alternatif, partai politik lain bisa melakukan kegiatan pendaftaran yang sama, satu paket dua paket bahkan tiga paket (agar Pilkada) bisa berjalan dengan demokratis, lebih ideal 3 (Paslon)," pungkasnya.

Berita Terkini