Pada Pilpres 2024, Gerindra dan PKS berada di dua posisi pengusung yang berbeda. Namun, pada Pilkada Jatim 2018 silam, Gerindra dan PKS menjadi satu poros koalisi dalam pengusung calon gubernur yang sama.
Bagi Irwan, perbedaan pandangan dalam politik adalah hal yang wajar yang harus dihargai dan dihormati. Meski demikian, Irwan menyampaikan bahwa PKS Jatim sangat terbuka berkolaborasi dan mengajak Partai Gerindra dalam rangka sama-sama membangun Jatim lebih baik.
“Banyak momentum silaturahim dan kolaborasi, harapannya terus berlanjut, mungkin dalam rangka Pilkada serentak dan agenda lain,” kata Kang Irwan.
Setelah Gerindra, PKS rencananya juga akan berkunjung ke PKB, PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP, hingga PSI. Agenda tersebut mulai dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2024 sampai pertengahan Mei.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengungkapkan, bahwa koalisi di Pilkada akan diselaraskan dengan dinamika politik nasional. Bagi Gerindra, calon Kepala Daerah di level kabupaten/kota maupun provinsi harus berkomitmen untuk membantu menyukseskan program nasional di bawah kepemimpinan Prabowo kelak.
"Lebih ke penyelarasan. Kita tidak mungkin apabila di ditingkat nasional kita berseberangan namun di daerah ternyata bekerjasama dengan partai itu. Logikanya gimana?," kata Gus Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini saat dikonfirmasi sebelumnya.