Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Komisi B DPRD Kabupaten Madiun turut prihatin, atas meninggalnya seorang kakek pencari rumput Mulyadi (74), akibat tersengat listrik di sawah Desa/Kecamatan Wonoasri, Selasa (21/5/2024).
Ketua Komisi B Wahyu Widayat meminta Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, belajar dari pengalaman tahun tahun sebelumnya.
Politisi PKB tersebut menilai, setiap tahun jebakan tikus berlistrik memakan korban jiwa, terutama dari petani atau pencari rumput, bahkan pemasang jebakan itu sendiri juga pernah menjadi korban sengatan listrik.
“Semoga ini jadi atensi. Artinya, penekanan sosialisasi lebih masif, dan gencar kepada kelompok tani,” ujar Wahyu, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: Ditemukan Terbujur Kaku di Sawah, Pencari Rumput di Madiun Tewas Tersengat Jebakan Tikus Berlistrik
Terlebih, lanjut dia, Kabupaten Madiun saat ini memasuki musim tanam. Sehingga, sosialisasi diharapkan tidak mengurangi hasil panen para petani.
“Permasalahan ini perlu diseriusi untuk ditindak lanjuti, supaya jangan sampai ada korban yang berkelanjutan, itu yang paling penting ditekankan,” ucapnya.
Baca juga: Jebakan Tikus Listrik di Lamongan Malah Senjata Makan Tuan, Pemuda Tewas Tersetrum Jebakan Buatannya
Menurutnya, seefektif apapun jebakan tikus berlistrik, tidak ada gunanya jika membahayakan orang sekitarnya. Maka dari itu, tetap memprioritaskan nyawa seseorang.
“Sebaiknya menggunakan cara yang lebih rasional, karena sekali lagi nyawa lebih penting dan berharga daripada yang lain,” tandasnya
Baca juga: Jebakan Tikus Berlistrik Salah Sasaran, Pekerja Sawah di Ngawi Tewas, Tangan Kiri Terlilit Kawat