Saat ditemui Kompas.com, Amsori mengaku sudah lima hari tidak mampu membayar setoran akibat penumpang sepi.
"Sering enggak dapat Rp50.000 aja, terkadang sama sekali enggak dapat, saya lima hari belum setoran," katanya.
Baca juga: Kisah Driver Ojol Wanto Tiap Hari Antar Pesanan Makanan Naik Sepeda, Syok saat Dibelikan Motor
Selain kesulitan mengontrak rumah dan membayar setoran, sepinya penumpang juga membuat Amsori bingung untuk membeli makan.
Amsori selama ini sudah mengirit biaya pengeluaran untuk makan.
Dia mengaku, dalam satu hari harus mengeluarkan uang sebesar Rp45.000 untuk tiga kali makan dengan lauk sederhana beserta minum.
Di tengah kondisinya yang sedang sulit dan usia yang tak lagi muda, Amsori masih memiliki tanggungan di kampung halamannya.
Selain istri, ada anak bungsu Amsori yang masih membutuhkan biaya untuk sekolah.
"Itu anak saya, masih kelas tiga SMP. Yang satu lagi sudah menikah, saya sudah punya cucu," terang Amsori.
Sadar putri sulungnya sudah berumah tangga, Amsori dan istri tak mau menuntutnya ikut membiayai adiknya sekolah.
Kini istri Amsori juga berusaha membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai pelayan warteg di Pemalang.
Sulitnya menjalani kehidupan di Jakarta tak membuat Amsori putus semangat mencari nafkah untuk keluarga.
Bahkan Amsori tak memberitahu sang istri bahwa dirinya tak lagi tinggal di rumah kontrakan.
"Sedih banget, mungkin kalau istri saya lihat dia enggak tega. Selama saya di Jakarta, paling sengsara saya di tahun 2024 akhir-akhir ini," ucap Amsori.
Amsori berharap, penumpangnya bisa ramai kembali, sehingga ia tidak lagi menunggak membayar sewa angkot dan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya seperti dulu.
Di sisi lain, nasib memprihatinkan lansia bernama Mbah Mael Alim menjadi sorotan.