Pilkada Magetan 2024

Klaim Punya Jaringan DPP, Bos Media Online ini Pede Bisa Kantongi Rekom Bacabup Magetan Pilkada 2024

Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Paguyuban Hondrowino Nusantara Jawa Timur Arief Rahman, menyerahkan formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati Magetan Pilkada 2024, Kantor DPC Demokrat, Jumat sore (31/5/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Putra Daerah Arief Rahman, percaya diri bisa mengantongi rekom DPP sebagai Bakal Calon Bupati Magetan di Pilkada Magetan 2024.

Ungkapan itu disampaikan pria yang juga pimred di sebuah media online, usai menyerahkan formulir pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, di Kantor DPC Demokrat Magetan, Jumat sore (31/5/2024).

Pria yang pernah malang melintang di bidang jurnalistik tersebut, akan memaksimalkan jaringan di tingkat DPP untuk meraih rekom dari partai politik.

“Terlepas banyak variabel dan juga tentu partai dalam menurunkan rekomendasikan juga punya kriteria, saya tetap optimis bisa mendapatkannya,” ujar Arief Rahman, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Ancam Pendapatan, Pemkab Magetan Tertibkan Pedagang Liar yang Jualan di Depan Pasar Sayur

Di satu sisi, Arief yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komunikasi Digital Jawa Timur, membuka komunikasi dengan partai politik, yang tidak membuka pendaftaran Bacabup dan Bacawabup.

“Sudah ketemu sama Gerindra dan PKS. memang tidak ada partai yang bisa sendirian, harus berkoalisi,” tuturnya.

Dirinya mengaku termotivasi mendaftar sebagai kontestan Pilkada 2024, lantaran mendapat dorongan dari anggota Abdi Dalam Nagari Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paguyuban Hondrowino Nusantara Jawa Timur.

“Sesuai dengan karakter dan potensi yang dimiliki Kabupaten Magetan, sejak dulu Pariwisata menjadi konsen saya, karena daerah itu harus punya pembeda dari daerah yang lain,” jelasnya.

Baca juga: Rem Motor Blong di Turunan Sarangan Magetan, 2 Remaja Putri Celaka: Kaki Patah, Kepala Bocor

Dari sektor tersebut, lanjut dia, bisa dijadikan branding untuk membuat kemudian SDM yang berkualitas serta menarik minat pelaku bisnis investor.

“Ujungnya adalah kesejahteraan, pengentasan kemiskinan dan kemakmuran. Ujung yang diinginkan oleh semua daerah berkurangnya kemiskinan, dari dua digit bisa jadi satu digit,” pungkasnya.

Berita Terkini