Tuti juga mengatakan, pelaku berinisial A pernah memukul korban sewaktu semester awal saat masuk SMP.
Padahal, antara korban dan pelaku tinggal berdekatan atau satu kampung.
"Anaknya memang nakal, teman-temannya tidak suka sama dia (pelaku)," katanya.
Sementara itu adik kembar korban, RKWA bercerita kejadian berawal saat temannya yang berinisial A meminta korban untuk mencetak tugas sekolah pada Selasa (28/5/2024) malam.
Korban menolak karena kondisi sudah petang, namun pelaku tetap bersikeras meminta malam itu juga.
"Temannya (pelaku A) tetap tidak mau, terus berkata kasar dan menantang berkelahi dengan kakak saya, tapi kakak saya menolak," kata RKWA, Jumat (31/5/2024).
Pelaku yang merasa tidak terima mengajak korban untuk berkelahi.
Lalu pada Rabu (29/5/2024), korban sempat masuk sekolah untuk mengikuti ujian.
Baca juga: Kesaksian Kembaran Siswa SMP Tewas Gegara Perundungan di Kota Batu, Sempat Divideo Teman Pelaku
Sepulang sekolah, korban minta diantarkan ibunya untuk belajar kelompok.
Lalu pelaku mengajak korban ke sekitar vila yang berada di Kelurahan Songgokerto.
Di sana, korban dikeroyok.
"Tapi entah bagaimana, kakak saya bertemu bersama temannya itu, terus dikeroyok, pulang-pulang dia cerita dipukuli," katanya.
Kemudian, korban diturunkan di dekat Pom Bensin di sekitar wilayah Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu.
Korban lalu berjalan kaki menuju rumahnya sekitar 2,5 kilometer.
Saat itu korban mengaku dikeroyok oleh dua orang dari lima orang yang ada di lokasi yang berinsial A dan L.