Pilgub Jatim 2024

Peluang Koalisi dengan PDIP Tinggal 50 Persen, Partai Gerindra Siap Bersaing di Pilgub Jatim 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Kharisma Febriansyah berjabat tangan dengan Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari, usai pertemuan di Kantor DPD Gerindra Jawa Timur di Surabaya, Senin (10/6/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Gerindra siap berkompetisi secara sehat dengan PDI Perjuangan (PDIP) pada Pilgub Jatim 2024.

Hal ini menjawab respons PDI Perjuangan yang berpeluang menjadi kompetitor di Pilgub Jatim 2024.

Partai Gerindra bersama Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi lima partai pengusung dari parlemen yang telah merekomendasikan Khofifah-Emil sebagai bacagub-bacawagub.

Di luar lima partai tersebut, masih ada Partai Perindo dari partai non-parlemen yang turut memberikan rekomendasi.

Tak cukup di sini, Gerindra turut mengajak PDI Perjuangan untuk masuk dalam poros pengusung figur petahana tersebut.

Pembicaraan antara Gerindra dan PDIP Jatim berlangsung 3 jam di Kantor DPD Gerindra Jawa Timur, Senin (10/6/2024) malam.

Sekretaris DPD Gerindra Jawa Timur, Kharisma Febriansyah mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan perkembangan poros koalisi dalam mengusung Khofifah.

Selain enam partai tersebut, Kharisma membuka peluang partai lain untuk bergabung.

Pihaknya turut mengajak PDIP sebagai peraih 21 kursi DPRD Jatim untuk masuk dalam poros koalisi.

"Tentu, kita tawari untuk sama-sama mendukung," katanya.

Baca juga: PDIP dan Gerindra Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Peluang Satu Kubu di Pilgub Jatim 2024

Sekalipun demikian, ajakan tersebut nyatanya tak berbuah mulus.

PDIP yang sempat mengusulkan kadernya sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim pendamping Khofifah justru mengisyaratkan untuk membuat poros baru.

Menurut Kharisma, Gerindra menghormati keputusan PDIP sekalipun nantinya tidak berkoalisi di pilkada.

"Kita pada posisi menyamakan visi. Jangan sampai kita disorientasi dalam melahirkan pemimpin. Namun bagaimana bisa menciptakan pemimpin yang bisa berkerja untuk rakyat," katanya.

Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi "Kanang" Sulistyono belum menutup kemungkinan partainya untuk masuk dalam poros koalisi Khofifah-Emil.

Namun, persentasenya kini menurun menjadi 50 persen dibandingkan sebelum adanya Emil sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim.

"Peluangnya fifty-fifty (50:50). (Membuat) Poros baru bagus sehingga tidak seperti bangku kosong begitu. Bersama-sama juga (bagus) dengan memastikan pasangan ini bagus, kenapa tidak?" kata Kanang saat ditemui di tempat yang sama.

Awalnya, pihaknya juga sempat mempertimbangkan nama Kharisma untuk bersanding dengan Khofifah.

Sekretaris Gerindra Jatim tersebut sempat masuk radar PDI Perjuangan dibandingkan Emil.

"Ketika pak Prabowo belum memutuskan, apa salahnya saudara kita ini menjadi tandemnya? Kan ngono a? (kan begitu ya?)  Namun, ketika Gerindra sudah memutuskan, maka kami hargai. Ketika pak Prabowo mengatakan Khofifah-Emil, maka kami hormati keputusan ini," tandas mantan Bupati Ngawi ini.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga menyebut beberapa tokoh yang dijagokan dalam Pilgub Jatim 2024 dalam membuat poros baru.

Beberapa politisi senior partai berlambang kepala banteng ini berpeluang akan diusung. 

Nama-nama kader yang bisa diusung antara lain Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas dan Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah.

"Ibu Tri Rismaharini, bisa (Pilkada) Jakarta, apa tidak bisa Jatim? Pak Said Abdullah, apa tidak bisa untuk Jatim? Kemudian siapa lagi, Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, mantan Bupati Banyuwangi, di Jakarta boleh, kenapa di Jatim tidak boleh?" ucap Eriko.

Berita Terkini