Kisah Suami Sakit Stroke Seorang Diri Rawat Istri Dipasung & 6 Anaknya, Hidup dari Belas Kasihan

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suami rawat istri sakit jiwa dan dipasung di dalam kamarnya di salah kampung di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jumat (7/6/2024).

TRIBUNJATIM.COM - Kisah suami seorang diri merawat istrinya yang dipasung dan enam orang anak, menjadi perhatian.

Dalam keadaan harus menjadi tulang punggung ini, suami tersebut juga menderita stroke.

Seperti apa kisah selengkapnya?

Kompas.com diajak seorang imam Katolik yang berkarya pada pelayanan karitatif bagi pemulihan orang sakit jiwa serta edukasi, advokasi dan pendampingan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Aventinus Saur SVD.

Sebelumnya, didapat informasi dari warga setempat serta koordinator Relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa Manggarai Barat, Kristotamus, soal kondisi keluarga yang akan dituju.

Kepala keluarga tersebut bernama Nikolaus Nepon.

Sosok 64 tahun asal Kampung Orong, Desa Orong, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, ini harus berjuang keras mengurus keluarganya.

Penderita stroke ini harus merawat istrinya yang mengalami gangguan jiwa dan dipasung di kamar keluarga.

Saat dikunjungi, Nepon baru pulang dari perawatan sakitnya di RSUD Ben Mboi Ruteng.

Selain merawat istrinya yang dipasung, ia juga merawat enam anaknya yang tinggal dalam satu rumah.

Bahkan beberapa anaknya pun diduga menderita gangguan jiwa.

Nepon menceritakan perjuangannya karena harus berpikir bagaimana membiayai pendidikan dua anaknya yang masuk SMA tahun ini dan adiknya masuk SMP.

"Saya tidak bisa bekerja lagi apalagi sedang sakit stroke. Saya pulang perawatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi Ruteng.

Saya seorang petani yang tidak memiliki penghasilan tetap. Saya tidak bisa bekerja lagi untuk menghasilkan uang," ujarnya pada Jumat (7/6/2024) malam.

Baca juga: Penyakit Polwan Bakar Suami Polisi Terkuak, Hasil Visum Keluar, Briptu FN Nyesal Anaknya Kini Yatim

Nepon menambahkan, selama ini mereka mengandalkan tetangga yang memberikan beras.

Halaman
1234

Berita Terkini