Berita Situbondo

78 PKD di Situbondo Keracunan Makanan saat Ikuti Bimtek dari Bawaslu, 1 Orang di Rumah Sakit

Penulis: Izi Hartono
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi PKD di Situbondo saat menjalani perawatan medis usai keracunan makanan saat bimtek dari Bawaslu

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Sebanyak 78 pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) di Kabupaten Situbondo, tumbang.

Puluhan PKD yang tersebar di 136 desa dan kelurahan di 17 kecamatan tersebut, ambruk diduga keracunan nasi kotak saat mengikuti bimbingan tehnis dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Hotel Sansui, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Rabu (12/6/2024).

Akibatnya, puluhan pengawas desa itu ada yang dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit di Situbondo.

Salah seorang PKD, Muhammad A Shiddiq mengatakan, setelah mengikuti bimbingan teknis, Rabu (12/6/2024), maka keesokan hari langsung diare.

"Bangun tidur perut terasa mules," ujarnya.

Baca juga: Nasib Tukang Masak Keracunan Masakan Sendiri di Bogor, Jarang Masak Buat Acara Besar, Baru Pertama

Menurutnya, dirinya mengira diare yang dialaminya hanya biasa, akan tetapi terus menerua buang air besar hingga kondisi tubuhnya lemas.

"Namun pada pukul 07.30 mulai mering meriang," katanya.

Setelah itu, kata anggota PKD Desa Tanjung Glugur ini menerangkan, seka tadi malam dirinya mulai merasakan pusing,  mual dan muntah muntah.

"Saya sudah periksa ke dokter, dan terbaring di rumah," tukasnya.

Siddiq mengungkap, dari seluruh peserta PKD di Kecamatan Mangaran, yang mengalami gejala hal serupa ada sebanyak tiga orang.

"Yang parah satu orang dan harus di rawat inap di rumah sakit,"jelasnya.

Sejauh ini, lanjutnya, kondisi tubuhnya masih terasa lemas dan perutnya mules mules, pusing serta tubuhnya hangat.

"Kalau hasil pemeriksaan dokter inveksi pencernaan," ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo,  Ahmad Farid Ma'ruf membenarkan puluhan anggota PKD yang sakit dan muntah muntah usai mengikuti bintek tersebut.

"Iya benar, untuk data sementara yang keracunan sebanyak 78 orang," ujarnya.

Untuk itu, kata Farid, pihaknya akan meminta pertanggung jawaban dab meminta ganti rugi.

"Bawaslu akan minta ganti rugi biaya pengobatan normal dan kerugian materi lainnya," katanya

"Kita akan meminta pertanggungjawab itu," tukasnya.

Selain itu, sambung Farid, pihaknya akan meminta seluruh Panwascam untuk mendata anggota PKD yang keracunan makanan saat bintek itu.

"Saya yakin jumlahnya korban keracunan bertambah, makanya kita minta Panwascam mendatang dan menverifikasi anggota PDK itu," pungkasnya. 

Sementara itu, pihak Sansui, Samsul Taufik saat hubungi via telpon tidak diangkat.

Berita Terkini