Abon rumahan ini selalu habis dibeli konsumen di rumahnya, tidak sampai dijual di pasar.
“Kecuali ada yang pesan suruh bawa ke pasar, baru saya jual di pasar. Tapi biasanya di rumah saja sudah habis,” ucapnya.
Proses Produksi
Untuk membuat abon hanya dipilih daging yang baik, tanpa ada lemak.
Menurut Sarkamto, jika ada lemaknya, maka hasilnya abon tidak bisa kering.
Tahap pertama, daging direbus antara 2,5 jam hingga 3 jam sampai empuk.
“Kalau sapi yang sudah tua, butuh 3 jam. Tapi daging kurban banyak menggunakan sapi muda, direbus 2,5 jam sudah empuk,” jelas Sarkamto.
Setelah direbus hingga lunak, daging lalu digiling hingga lembut.
Seluruh proses produksi dilakukan secara manual, tidak menggunakan mesin.
Untuk menggiling daging rebus ini, Sarkamto masih menggunakan lumpang dan alu.
Sarkamto memisahkan daging per 4 kilogram, sesuai kemampuan sekali memasak.
Daging yang sudah lembut ini kemudian dicampur dengan bumbu yang sudah disiapkan.
Bumbu yang terdiri dari bawang putih, pala, merica dan ketumbar juga ditumbuk dengan alat manual.
“Pembuatan bumbu ditumbuk manual karena bumbunya butuh kering. Kalau diblender butuh minyak atau air,” paparnya.
Ramuan bumbu rempah-rempah itu dicampur dengan gula pasir, sebelum dicampurkan ke daging yang sudah dihancurkan, lalu ditambah potongan bawang merah.