Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pasangan suami istri Sarkamto (68) dan Mujiati (63), warga Dusun Prayan, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), kebanjiran permintaan membuat abon.
Pesanan ini datang dari warga yang mendapatkan daging sapi selama Idul Adha kemarin.
Selama tiga hari, mereka telah menerima 100 kg daging sapi untuk diolah menjadi olahan abon.
“Idul Adha kan Senin (17/6/2024), sampai Rabu (19/6/2024) sudah ada 100 kg. Tapi ini masih ada yang datang lagi,” ucap Mujiati, saat ditemui di dapur rumahnya, Kamis (20/6/2024).
Setiap 1 kg daging sapi akan menjadi abon seberat 6,5 ons.
Mujiati memasang tarif Rp 70.000 per kilogram.
Sarkamto dan Mujiati mengaku sudah mulai menerima pesanan mengolah daging kurban menjadi abon sejak 4 tahun lalu.
“Awalnya juga iseng hanya beberapa teman. Tapi kemudian berkembang, setiap tahun semakin banyak,” ungkap Mujiati.
Mujiati berkisah, kemampuan membuat abon didapat dari ibunya sejak tahun 1991.
Ibu 3 anak ini kesehariannya berjualan daging sapi di Pasar Ngemplak Tulungagung.
Sering kali ia menghadapi masalah saat daging dagangannya tidak laku seluruhnya.
Baca juga: Pengepul Kulit Hewan Kurban di Lamongan Dapat Pasokan Sampai 30 Ton, Omzetnya Ratusan Juta Rupiah
“Bisa saja disimpan di freezer, tapi kualitasnya kan turun. Saya tidak bisa melakukannya,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah itu, Mujiati mulai mengubah daging sapi yang tersisa menjadi abon.
Ternyata abon sapi buatan Mujiati banyak diminati warga.