Apalagi dari sisi harga yang dipatok juga masih tergolong sesuai dengan hasil yang didapat.
“Olahan daging sapi jadi lebih tahan lama, bisa dijadikan stok. Selain itu juga praktis bisa dibawa kemana-mana,” ucapnya.
Sementara Sukat, warga Desa Beji, Kecamatan Boyolangu mengaku baru pertama kali membawa daging kurban ke dapur Sukanto dan Mujiati untuk dijadikan abon.
Sukat mengaku sudah lama mendengar jasa pembuatan abon ini, namun baru tahun ini benar-benar order.
Mengolah daging kurban menjadi abon menjadi salah satu pilihan agar lebih variatif.
“Sebelumnya sudah masak daging, terus ini mau dijadikan bentuk lain. Dijadikan abon supaya lebih awet,” katanya.