Berita Viral

Nasib Mbah Siyem yang Tanahnya Diserobot Jadi SD dan Kolam, Gugat Pemdes, Cari Keadilan: Kembalikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret tanah warisan Mbah Siyem yang menjadi gedung SD. Nasib Mbah Siyem (60) berjuang kembalikan hak tanah warisnya inipun viral di media sosial.

Sugiati menikah lagi dan tinggal di rumah yang dibongkar pada Jumat lalu. Dari hasil pernikahannya yang kedua, Sugiati dikaruniai seorang anak perempuan.

"Beberapa waktu lalu, Dani datang meminta bagian harta gono gini kepada ibunya (Sugiati) sebesar Rp 50 juta karena ia bilang hendak membangun rumah di Pagelaran."

"Namun, ibunya tidak sanggup, dan menawarkan senilai Rp 25 juta," terang Tono.

Namun, saat itu Khoirul Ramadani menolak tawaran dan mengusulkan untuk membongkar rumah yang ditinggali oleh ibunya.

Karena merasa rumah itu dibangun dari hasil usaha Sugiati dan suami yang pertama, Yono Mitro.

"Ibunya mengiyakan kalau memang keinginan anaknya membongkar rumah ini. Bayangan kami pembongkaran dilakukan secara manual, agar sisa-sisanya masih digunakan lagi oleh Dani untuk membangun rumah di Kecamatan Pagelaran. Tidak tahunya dibongkar menggunakan alat berat," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa Karanganyar, Edi Suprapto mengatakan masalah antara Sugiati dan Khoirul Ramadani telah dimediasi di Polsek Poncokusumo, Minggu (19/5/2024) malam.

Dari hasil mediasi itu, keduabelah pihak sepakat berdamai, dibuktikan dengan Surat Kesepakatan Bersama.

"Keduanya sama-sama sepakat untuk berdamai. Pihak Sugiati ikhlas dengan pembongkaran itu dan tidak akan menuntut di kemudian hari."

"Sedangkan pihak Khoirul Ramadani telah meminta maaf dan tidak akan menuntut harta gono goni lagi kepada ibunya di kemudian hari," jelas Suprapto.

Kesepakatan itu dihadiri kedua belah pihak, antara keluarga Sugiarti dan keluarga Khoirul Ramadani.

"Juga dihadiri oleh ayah Khoirul Ramadani, Yono Mitro," jelasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini