Berita Ponorogo

Jemaah Haji Tertua Asal Ponorogo Kembali dari Tanah Suci dengan Kondisi Sehat, Nerimo Ing Pandum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setiba di tanah air, Mbah Hardjo disambut haru keluarganya yang sudah menunggu di depan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo, Kamis (27/6/2024) malam

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Ratusan jemaah haji yang tiba di Ponorogo, salah satunya adalah Mbah Hardjo Mislan (110).

Warga Desa Bedingin, Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo diketahui merupakan jemaah tertua Indonesia.

Mbah Hardjo masuk dalam kloter 19 debarkasi Juanda Surabaya.

Pantauan di lokasi, Mbah Hardjo ada pada bus rombongan 6 dari 9 bus yang ada.

Setiba di tanah air, Mbah Hardjo disambut haru keluarganya yang sudah menunggu di depan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo, Kamis (27/6/2024) malam.

Baca juga: Tips Kemenag Kota Batu Memilih Travel Haji dan Umrah agar Tak Tertipu Travel Nakal saat Ibadah Haji

Suasana haru langsung menyeruak, ketika perugas memanggil Mbah Hardjo untuk turun dari bus.

Dengan dibantu petugas, Mbah Hardjo turun bus lalu didudukkan ke kursi roda.

“Alhamdulillah sehat. Bisa lancar ibadahnya. Pokoknnya Terimo Ing Pandum,” ungkap Mbah Hardjo Mislan.

Anak dari Mbah Hardjo Mislan, Sirmad mengaku bahwa Mbah Hardjo selama ibadah haji sehat wal afiat. Semua rukun dan wajib haji dilaksanakan.

“Hanya batuk 2 hari aja dan semuanya bisa dilaksanakan dengan sempurna waktu di Madinah, selalu ke Masjid. Karena dekat masjidnya,” terangnya.

Sementara, di Makkah, Sirmad mengaku mereka hanya beberapa kali ke Masjid. Karena memang jarak antara hotel dengan masjid tidak sedekat ketika di Madinah.

Baca juga: Mbah Hardjo Jemaah Haji Berusia 110 Tahun Semringah saat Tiba di Madinah, Siap Jalankan Ibadah

“Kalau di Makkah beberapa kali saja, karena jauh, harus pakai roda empat,” papar Sirmad kepada Tribunjatim.com.

Menurutnya, semua ibdah bisa dilaksanakan. Baik itu wajib maupun sunah. Khusus Mbah Hardjo terkadang menggunakan kursi roda terkadang tidak.

“Kondisi sehat semua. Mbah kung sehat,” pungkasnya.

Berita Terkini