Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Dari 37 SMP Negeri yang ada di Kabupaten Madiun, 8 diantaranya minim peminat pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat terus menjalin komunikasi dengan para kepala sekolah, guna mencari hambatan saat mencari calon murid.
Kadispendikbud Madiun Siti Zubaidah menuturkan, faktor yang ditemukan adalah keterbatasan sejumlah orang tua, maupun wali murid dalam mengakses informasi PPDB.
“Kami dorong pihak sekolah, bisa memberikan layanan untuk membantu memasukkan data,” ujar Siti, Jumat (28/6/2024).
Ia juga menjelaskan, ada juga yang kurang tahu jarak tempuh rumah dengan sekolah yang dituju, saat mencoba pendaftaran jalur Zonasi.
Baca juga: Kawal Hak Pilih Warga di Pilkada 2024, Bawaslu Kota Madiun Waspadai Pantarlih Pakai Joki
“Nantinya harus dilakukan perubahan atau input ulang data.Mungkin mereka ada pemahaman, supaya dekat perhitungannya pakai jarak jari-jari, harusnya jarak tempuh, jadi harus diperbaiki,” jelasnya.
Di sisi lain, lanjut dia, tak sedikit orang tua yang masih memberi stigma terhadap beberapa SMPN, sebagai sekolah favorit. Padahal menurutnya, semua sekolah sama sama memberikan kualitas pendidikan terbaik.
“Sekolah favorit memang dulu dibangun dari beberapa sekolah, yang memang menjadi role model di Kemendikbud. Tapi sekarang ini tidak ada karena semua mempunyai tanggung jawab yang sama, dalam rangka memberikan layanan pendidikan,” tegasnya.
Baca juga: Musim Kemarau di Kabupaten Madiun Rentan Terjadi Kebakaran, Dipicu Banyak yang Bakar Sampah
Di samping itu, Dispendikbud terus memperbaiki layanan-layanan pendidikan, supaya meningkatkan nilai dan indeks pendidikan yang bermutu dari tahun ke tahun.
“Oleh karena itu, jalur yang dilakukan, atau mungkin upayanya adalah menyamakan bahwa semua siswa bisa diterima, dan bisa melakukan pendidikan di mana saja,” pungkasnya.