Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah menyatakan, sekalipun partainya memiliki kecukupan kursi sebagai syarat untuk mengusung paslon, namun tidak akan menutup mata terhadap kerja sama politik dengan parpol lain.
Apalagi, pertarungan mendatang adalah melawan petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Hal ini disampaikan Anik saat dimintai tanggapan terkait pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Hasto menyebut partainya kini intens berkomunikasi dengan PKB.
Menurut Anik, PKB membuka pintu kerja sama.
"Secara kasat mata kita harus koalisi dengan partai lain," kata Anik saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (1/7/2024).
Dari peta politik pilgub saat ini, Khofifah-Emil mengantongi sejumlah dukungan parpol.
Dari dalam parlemen DPRD Jatim hasil Pemilu 2024, pasangan ini sudah mengantongi rekomendasi dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI. Dan kemungkinan akan disusul oleh PPP.
Adapun PKB, PDIP, NasDem dan PKS hingga saat ini belum menentukan pilihan.
Menurut Anik, koalisi dengan PDIP saat ini terbuka lebar.
Jika poros ini terbentuk, maka akan mengulang pertarungan Pilgub Jatim lima tahun lalu. Di mana dua partai itu sebelumnya berada dalam satu gerbong melawan Khofifah-Emil.
Komunikasi atau penjajakan koalisi ini sudah berlangsung di tingkat pengurus pusat atau DPP masing-masing. Apakah sudah ada pembahasan nama dan sebagainya, Anik menyatakan masih menunggu arahan dari DPP.
Apalagi, PKB saat ini masih getol mendorong KH Marzuki Mustamar sebagai kandidat kuat.
Anik mengungkapkan, bagi PKB, koalisi lintas parpol sangat penting untuk pembangunan ke depan.
Sebab, mengurusi provinsi sebesar Jawa Timur perlu kerja sama berbagai pihak.
Sehingga, Anik menegaskan hampir pasti PKB akan berkoalisi dengan parpol lain untuk Pilgub Jatim 2024.
"Tidak hanya dengan PDIP, tapi juga parpol lainnya yang belum menentukan sikap. Seperti NasDem dan PKS maupun partai non parlemen," ujar politisi asal Sidoarjo ini.