Berita Madiun

Kisah SMP Pelosok Cuma Dapat 4 Murid Baru saat PPDB 2024, Kepsek Tetap Semangat: Punya Nama Baik

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Kegiatan Belajar Mengajar SMPN Satu Atap Gemarang Kelas VII Selasa (30/1/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah SMP yang berada di pelosok cuma dapat empat murid baru saat PPDB 2024.

Meski hanya mendapat murid baru yang jauh dari pagu, sang Kepala Sekolah tetap semangat mengajar.

Hal itu dialami oleh SMPN Satu Atap Gemarang, Madiun, Jawa TImur.

SMP tersebut hanya mendapatkan empat murid pada PPDB 2024.

Padahal jumlah pagu yang disediakan sebanyak 32 pendaftar.

Rinciannya, empat murid tersebut antara lain dua pendaftar dari jalur zonasi, dan dua pendaftar merupakan jalur afirmasi.

Dengan kata lain, jumlah peserta didik kali ini tak lebih dari 10 orang.

Kepala Sekolah SMP Negeri Satu Atap Gemarang, Bambang Sugiarto mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab minimnya calon siswa mendaftar.

Antara lain, letak geografis sekolah berada di pelosok, serta memakan jarak tempuh yang jauh.

"Sekitar sekolah dekat dengan MTs Miftahul Ulum Batok," kata Bambang, Senin (1/7/2024).

"Sebagian besar pendaftar lebih memilih SMPN 1 Gemarang, SMPN 2 Gemarang, dan MTs, untuk melanjutkan sekolah jenjang berikutnya," imbuhnya.

Pihaknya mengaku mengalami kendala saat PPDB dilakukan secara online.

Jaringan selalu mengalami masalah hingga kurangnya pengetahuan teknologi dari orang tua maupun wali murid. 

Baca juga: Murid SMK Patungan Belikan Pak Guru TV Baru, Aksi Balas Budi Berhasil Lulus dengan Nilai Memuaskan

"Terpaksa calon peserta didik yang berminat mendaftar di SMPN Satu Atap, harus datang sekolah minta bantuan buat didaftarkan."

"Apalagi, jalur zonasi kami kesulitan karena tidak punya zona penyangga," jelas Bambang kepada TribunJatim.com.

Bambang mengungkapkan, pada tahun lalu hanya mendapatkan empat murid.

Namun seiring berjalannya waktu, ada tambahan murid melalui mutasi dari sekolah lain.

"Kami tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan SMPN Satu Atap."

"Dengan tetap menerapkan mutu belajar sesuai standar pendidikan, meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas," tegas Bambang.

Dirinya berharap, semoga ada siswa yang mendaftar bisa meningkatkan prestasi dan mengangkat popularitas SMP Negeri Satu Atap Gemarang.

"Kami punya nama baik, bukan hanya untuk sekolah, tapi juga warga sekitar," ucap Bambang.

Waka Kesiswaan Dian Widiawati (40) menunjukkan jumlah pendaftar PPDB Online di SMP Negeri Satu Atap Gemarang Kabupaten Madiun, Senin (1/7/2024). (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

Bambang mengakui, sepinya pendaftar siswa baru tidak hanya terjadi kali ini saja.

Setahun yang lalu, SMPN Satu Atap Gemarang juga hanya mendapatkan empat siswa baru.

Sementara total siswa yang bersekolah di SMPN Satu Atap Gemarang hanya ada 20 orang saja.

Hanya setelah tahun berjalan, terdapat tambahan enam hingga delapan siswa pindahan dari sekolah lain.

"Dibandingkan tahun lalu, kemarin juga empat orang."

"Setelah ganti tahun ada tambahan menjadi enam hingga delapan siswa," tutur Bambang.

Baca juga: 2 Orang Tua Siswa di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Tuntut PPDB Dibatalkan, Bakal Gugat ke Pengadilan

Serupa, Sekolah Dasar Negeri di Jalan Kancil Putih, Palembang, Sumatera Selatan, malah tak dapat siswa hingga seleksi PPDB sudah ditutup.

Bahkan Dinas Pendidikan Palembang telah mengumumkan siswa-siswi yang lolos ke sekolah yang dituju.

Untuk itu, pihak sekolah berinisiatif membuka pendaftaran secara offline.

"Saat PPDB secara online tidak ada siswa yang daftar ke sekolah kita. Jadi kita buka pendaftaran offline," kata Kepala Sekolah SD Negeri 20  Palembang, Meri, saat diwawancarai di SD Negeri 20 Palembang, Kamis (20/6/2024).

Menurutnya, kini sudah ada tiga orang yang daftar secara online.

Tiga orang ini adalah warga sekitar SD yang memang belum mendaftar sekolah dan akhirnya mendaftar di sini.

"Kita enggak dapat siswa memang dikarenakan di sini ada beberapa sekolah."

"Jadi banyak memilih di sekolah lainnya seperti SD Negeri 19, SD Negeri 4 dan lain-lain," katanya.

SDN 20 Palembang yang ada di Jalan Kancil Putih, saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 secara online tidak mendapatkan siswa (Tribun Sumsel/Linda Trisnawati)

Menurutnya, ia berharap dari dinas terkait agar pembagian rombel (rombongan belajar) dibagi rata.

Jangan satu sekolah buka tiga, empat rombel akibatnya sekolah lain tidak kebagian siswa.

"Tahun lalu kita hanya dapat tujuh siswa. Tetap kita terima dan ajarkan."

"Untuk siswa di sini total ada 87 siswa dan yang baru lulus 15 siswa artinya tinggal 72 siswa," ungkapnya.

Menurut Meri, memang bangunan sekolah ini masih ada yang berupa papan.

Namun hal itu masih dalam proses pembangunan dan bangunan yang bakal dibuat permanen ada empat total.

Sedangkan untuk bangku sekolah yang tadinya kayu, sudah diganti baru. 

"Untuk lingkungan di sekitar sekolah ini rata-rata menengah ke bawah. Banyak juga perumahan-perumahan di sini," ungkap Meri.

Berita Terkini