Berita Jatim

Sosok Aria Setiawan, Pemuda Disabilitas Tunanetra Pemain Topeng Singo Barong Reog Ponorogo

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda disabilitas tunanetra, Aria Setiawan menjadi pemain Topeng Singo Barong atau Dadak Merak Reog Ponorogo dalam 'Sanggar Suryo Netro Budoyo' asuhan Polres Ponorogo, Senin (1/7/2024).

Sementara itu, Pelatih Kesenian Reog Disabilitas Ponorogo, Brigadir Luhur Ainul Fikri mengatakan, terdapat sekitar 25-30 orang anak disabilitas yang diasuhnya untuk menekuni kesenian tersebut. 

Sanggar kesenian yang dibina dalam naungan penanggung jawab Polres Ponorogo itu, telah dirintis sejak tiga tahun lalu, atau pada tahun 2022. 

Bermula saat dirinya dan beberapa anggota satuan kerja tempatnya berdinas melakukan bakti sosial di Panti Aisyiyah Ponorogo, pada Februari 2022 silam. 

Ia membawa hampir seluruh instrumen alat musik pengiring dan kostum tarian Reog Ponorogo, termasuk Topeng Barong yang ukurannya segede gaban. 

Rasa penasaran, keseruan dan keasyikan yang melihat semua perkakas kostum dan alat tersebut, membuat beberapa pemuda disabilitas dalam panti tersebut, tertarik untuk masuk dalam sanggar yang diasuhnya. 

"Kami juga melibatkan teman-teman kalangan kita disabilitas. Kami berawal dari motto hidup; sebaik-baik manusia adalah yang berguna dan bermanfaat orang lain. Lalu, saya mencoba untuk berfokus pada anak-anak di Panti Aisyiyah Ponorogo," ujar kepada TribunJatim.com di Mapolda Jatim. 

Kendala, tentu pernah dialaminya selama memberikan pembelajaran kesenian kepada anggota sanggar Reog Ponorogo disabilitas.

Cara berkomunikasi yang memerlukan metode khusus dan kesabaran yang ekstra, adalah salah satunya. 

Namun berkat ketelatenan selama memberikan pembelajaran kesenian, termasuk dengan adanya dukungan moril beserta materiil dari Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, kini anak-anak asuhnya, dapat konsisten melakukan pementasan secara maksimal setiap ajang atau acara di Kabupaten Ponorogo atau seluruh wilayah Jatim, termasuk perayaan HUT Bhayangkara ke-78 di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (1/7/2024). 

"Awalnya juga sempat kesulitan juga, karena ada penyesuaian-penyesuaian. Terutama dalam hal berkomunikasi. Harus sabar dan telaten. Kalau gak begitu. Mereka nanti istilahnya gampang ceklekan. Artinya mereka merasa gak mampu, padahal mereka mampu. Makanya di situ saya mengolah komunikasi, dan ternyata bisa. Alhamdulillah sampai saat ini mereka siap tampil," pungkasnya. 

Berita Terkini