Berita Viral

4 Tahun Pantang Menyerah, Anak Sopir Akhirnya Lulus Jadi Polisi usai 11 Kali Tes, Ayah Teriak Bangga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah perjuangan anak sopir berhasil lolos Bintara Polri ini viral di media sosial. Ia lolos setelah berjuang selama 4 tahun.

Dikutip dari Kompas.com, sehari-hari orang tua Rahmat bekerja sebagai buruh serabutan di salah satu desa terpencil, yaitu Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Demi mewujudkan cita-citanya, Rahmat berjuang esktra dengan penuh ketekunan.

Dirinya pun sempat ragu di tengah impitan ekonomi keluarga.

Baca juga: Sosok Aipda Saraju Rumalean, Polisi Nyambi Jadi Guru Ngaji sampai Bangun TPQ: Agar Anak-anak Khusyuk

Rahmat tidak menyembunyikan rasa bahagia dan harunya ketika dinyatakan lolos pendidikan bintara Polri TA 2024 Polda Sulse.

Rahmat bercerita, awalnya ia berani mendaftarkan diri sebagai anggota Polri.

Ia mengatakan, saat itu, beberapa personel Polda Sulsel datang di sekolahnya untuk memberikan sosialisasi dan informasi terkait perekrutan anggota Polri.

"Waktu itu saya sudah mau lulus sekolah, ada panita pendaftaran datang kasih informasi bahwa akan dibuka pendaftaran (Polri). Saya pertama ragu karena orangtua saya tidak ada biaya," ucap Rahmat, Minggu (7/7/2024).

Setelah itu, Rahmat akhirnya meminta restu kedua orangtuanya untuk mendaftarkan diri.

Kedua orang tua Rahmat pun juga menyetujui kemauan putra bungsunya tersebut.

Rahmat menyadari kondisi kedua orang tuanya yang memasuki usia senja dan hanya bekerja serabutan menjadi buruh tani hingga butuh bangunan tidak bisa mencukupi biaya pendaftaran.

"Saya sekolah di kota karena di desa saya itu tidak ada SMA, jadi saya cuma sampai sekolah SMP di desa. Itu juga waktu SMA saya menumpang tinggal di rumah keluarga di kota," bebernya.

Saat memasuki libur sekolah, Rahmat pulang ke desanya dan harus menempuh waktu sampai 4 jam dari kota Kabupaten Barru.

Di sana, Rahmat berusaha membantu ekonomi keluarga sekaligus menabung untuk biaya pendaftaran sebagai anggota Polri pada saat itu.

"Saya waktu urus berkas untuk dapat uang itu, saya pergi bantu-bantu orang angkat gula, bantu panen padi, di situ upah saya kumpul untuk urus administrasi," kata Rahmat.

Ia berharap, setelah dinyatakan lolos dan bakal mengikuti pendidikan Polri TA 2024 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Polda Sulses pada 22 Juli mendatang, ia mampu membanggakan kedua orangtuanya.

"Sekarang saya anak gunung pedalaman bisa mengangkat derajat orangtua, apalagi di desa saya sendiri ini kampung terpencil. Itu mimpi besar saya mau jadikan motivasi para pemuda di desa saya agar jangan menyerah kejar mimpi," ungkapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini