Sebelumnya, viral di media sosial kisah Suardi sopir ambulans yang menurunkan jenazah bayi di SPBU.
Dalam video yang dibagikan, terlihat keluarga jenazah yang menangis penuh emosi di pinggiran jalan.
Diterangkan pria tersebut, ia bersama jenazah dan keluarga diturunkan di SPBU.
Lantaran mereka tidak mampu memberi uang bensin tambahan kepada sopir ambulans.
Keluarga diminta sopir ambulans untuk memberi uang bensin saat dalam perjalanan.
Padahal keluarga sudah membayar secara resmi di kasir RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.
"Kata supirnya, 'Bang minta duit Rp500 ribu untuk beli minyak'."
"Aku bilang aku enggak punya duit, udah kami bayar di kasir."
"'Oh, enggak bisa gitu, itu urusan saya dengan kasir', enggak ada urusan katanya," papar pria tersebut.
Baca juga: Kekecewaan Anak Sriyati Ambulans yang Bawa Ibunya Disetop Tim Keamanan Jokowi: Kondisi Ibu Gawat
Sementara untuk kronologi dipaparkan bahwa mobil ambulans tersebut digunakan untuk membawa jenazah warga yang baru saja meninggal usai melahirkan.
Mobil ambulans tersebut rencananya akan digunakan untuk membawa jenazah ke Nanga Mau.
Sebelumnya, pihak keluarga dimintai Rp1,65 juta oleh sopir ambulans.
Setelah dikomunikasikan oleh anggota dewan Sintang dengan pihak RSUD, akhirnya penyerahan sesuai harga resmi sebesar Rp690 ribu di kasir oleh anggota Komisi A DPRD Sintang, Santosa.
Namun setelah mobil ambulans sampai di SPBU Bujang Beji, sopir ambulans tersebut kembali meminta uang untuk membeli BBM sebesar Rp1 juta.
Lantaran pihak keluarga mengaku tidak punya uang, akhirnya permintaan diturunkan menjadi Rp500 ribu.