Seluruh pabrik mempunyai lebar 35 meter dan panjang 125 meter.
Tiupan angin yang kencang dari arah belakang pabrik ikut mempercepat kobaran api.
Masih menurut Edi, pada saat siang hari biasanya masih digunakan pemanas untuk menghangatkan suhu, namun jumlahnya dikurangi.
Pemanas ini menggunakan tenaga listrik dan juga gas elpiji.
Namun gas elpiji ini hanya dipakai pada suhu ekstrem saat malam saja.
“Itu tadi mengapa terdengar ledakan, sumbernya dari tabung gas elpiji yang biasa dipakai pemanas,” papar Edi.
Menurut Kabid Pemadaman dan Penyelamatan pada Dinas Damkar dan Penyelamatan, Artista Nindya Putra, pihaknya mengerahkan 2 mobil pemadam dan 4 mobil penyuplai air.
Dua di antara mobil penyuplai itu bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Genot, panggilan akrabnya juga minta bantuan mobil penyuplai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Mobil tangki DLH saya minta bersiaga. Tapi alhamdulillah, dengan 4 mobil penyuplai ini sudah bisa teratasi,” ujar Genot.
Dugaan sementara sumber api dari korsleting mesin pemanas di lantai 3.
Saat kejadian ada 8 karyawan yang sedang bekerja.
Sementara taksir kerugian bangunan, peralatan dan semua ayam di dalamnya mencapai Rp 8 miliar.
“Kandangnya full otomatis. Ini kebakaran skala besar,” ucap Genot.