Berita Viral

Anaknya Tak Lolos PPDB, Orangtua Gembok Gerbong Sekolah hingga Guru dan Murid Terlantar, Jalan Macet

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anaknya Tak Lolos PPDB, Orangtua Gembok Gerbong Sekolah hingga Guru dan Murid Terlantar, Jalan Macet

TRIBUNJATIM.COM -Viral lagi aksi orangtua murid yang tak terima anaknya tak lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Terbaru, video yang viral di media sosial menunjukkan orangtua murid gembok gerbang sekolah karena anak gagal PPDB.

Peristiwa ini disebut terjadi di SMA Negeri 1 Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Para guru dan murid yang hendak melakukan proses belajar mengajar pun terlantar di pinggiran sekolah yang berlokasi di Jalan H. Nausan, Desa Sriamur.

Dalam video di akun @bacottetangga__ Selasa (23/7/2024), peristiwa yang membuat sekolah menjadi kisruh itu terjadi pada Senin (22/7/2024).

Terlihat kondisi jalan sampai mengalami kemacetan lantaran para murid, orangtua, hingga guru yang menunggu kepastian di pinggir jalan.

Beberapa di antara mereka menunggu di depan gerbang sekolah hingga tanpa sadar sampai mengenai jalanan.

Sementara di jam bersamaan ramai pula pengendara roda dua dan empat yang hendak beraktivitas.

Dipaparkan pihak sekolah saat PPDB 2024 ada sekitar 70 an calon siswa yang tidak diterima karena kuota penuh, melansir dari BanjarmasinPost.

Baca juga: 5 SDN di Ponorogo Nihil Siswa, Bupati Kang Giri Beber Data Dinas Pendidikan Terkait PPDB 2024

Akibat hal tersebut orangtua siswa ini meminta pihak sekolah membuka kelas baru atau rombongan belajar (rombel). 
 
Namun pihak sekolah memutuskan tidak membuka kelas baru dengan alasan menyalahi aturan yang berimbas tidak diberikannya dana operasional sekolah (BOS).

Adapun ribuan siswa kemudian bisa masuk sekolah setelah pihak sekolah membuka paksa gembok dengan gergaji besi.

Kabarnya, gerbang digembok sejak pagi buta.

Sementara itu kasus serupa juga sempat terjadi di SMPN 1 Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat..

Orangtua calon siswa memarkirkan mobilnya yakni Toyota Fortuner berwarna putih bernomor polisi F 1292 FB di depan gerbang.

Orangtua tersebut kecewa karena anaknya tidak lolos pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di SMPN 1 Cibinong karena terhalang sistem zonasi.

Baca juga: Cerita SD Berprestasi di Ponorogo Hanya Terima 1 Siswa saat PPDB, Padahal Punya Banyak Piala

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendaraan tersebut sudah terparkir sejak Rabu (10/7/2024) malam.

"Alasan pengemudi D memarkirkan kendaraan di pintu masuk atau gerbang sekolah yaitu karena anaknya tidak diterima di sekolah tersebut," ujar Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, Kamis (11/7/2024).

Kompol Waluyo mengungkapkan, alasan lain pemilik kendaraan itu parkir di depan pintu masuk karena ingin membuktikan kepada pihak sekolah bahwa kediamannya tak jauh dari SMPN 1 Cibinong.

"Pengemudi D memarkirkan kendaraannya tersebut pun ingin pihak sekolah mencari dan berkunjung ke rumahnya, karena dekat dengan sekolah tersebut," terangnya.

Karena menghalangi akses keluar maupun masuk, kendaraan milik anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas) itupun digeser oleh petugas agar tidak menutupi akses sekolah.

"Evakuasi dilakukan menggunakan kendaraan milik Dinas Perhubungan (Dishub) dan berlangsung aman serta kondusif," pungkasnya.

Berita Terbaru Seputar PPDB 2024

SD negeri di Ponorogo, Jawa Timur hanya dapatkan satu siswa saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 ini.

SD tersebut adalah SDN 2 Nglumpang, Ponorogo.

Hal ini jadi pil pahit bagi pihak sekolah, lantaran sekolah yang berlokasi di Desa Nglumpang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo ini tak pernah separah tahun ini.

Saat PPDB 2023/2024 lalu, SDN 1 Nglumpang mendapatkan 5 siswa.

Kemudian kelas III ada 7 siswa, kelas IV ada 7 siswa, kelas V ada 2 siswa dan kelas VI ada 5 siswa.

“Kelas 1 satu siswa, pertama wilayah kami hanya satu dusun,” ungkap Plt Kepala SDN 2 Nglumpang Ponorogo, Kunindyo Basuki Raharjo, Rabu (17/7/2024).

Kemudian, jelas dia, mitra kerja dari TK memang hanya meluluskan satu anak.

Lulusan TK tersebut sudah masuk ke SDN 2 Nglumpang Ponorogo.

“Upaya lain kami pertama menjngkatkan lagi kerjasama dengan tk setempat. Dengan perangkat desa tokoh masyarakat,” terang Kunindyo.

Tujuannya, agar adanya kesadaran masyarakat. Dimana berminat menyekolahkan di SDN 2 Nglumpang Ponorogo.

“Sudah kami mulai koordinasi. Biar sekolah kami tetap eksis. Kalau ditanya Faktor apa ya, penduduk atau lingkungan sedikit,” pungkas Kunindyo.

Sebelumnya, Kisah pilu tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2024/2025 di Ponorogo tak ada habisnya.

Kini cerita itu berasal dari SDN 2 Nglumpang Ponorogo.

Dimana sekolah dasar negeri yang berlokasi di Desa Nglumpang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo hanya mendapatkan 1 siswa.

Baca juga: Sosok Pemilik Fortuner Parkir di Gerbang SMPN 1 Cibinong, Sengaja karena Kesal Anak Tak Lolos PPDB

Adalah Aisyahbirin, satu-satunya siswa yang terdaftar pada PPDB SDN 2 Nglumpang Ponorogo. Bagaimana kisahnya?

Bel tanda masuk sekolah berbunyi di SDN 2 Nglumpang Ponorogo.

Siswa-siswa berbaju putih-merah itu masuk ke kelas masing-masing, tak terkecuali dengan Aisyah, sapaan akrab Aisyahbirin.

Aisyah mengeluarkan alat tulisnya, seperti buku serta pensil.

Tak lama, sang guru yang bernama Hermin Nurdyah masuk ke kelas.

Kemudian memulai proses belajar mengajar.

Aisyah yang hanya menjadi satu-satunya siswa tak menyurutkan semangat belajarnya.

Dia tetap menyimak apa yang disampaikan oleh guru kelasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini