Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kans PDI Perjuangan (PDIP) untuk mengusung kader internal di Pilgub Jatim 2024 menguat.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat akan mengumumkan kader yang akan diusung tersebut.
Ketua Bidang Kehormatan Partai PDIP, Komarudin Watubun menjelaskan, partainya memiliki sejumlah mekanisme untuk menentukan calon yang diusung.
Selain memiliki kapabilitas memimpin, calon tersebut harus mempunyai modal elektoral (potensi keterpilihan).
Selain itu, PDIP juga akan memilih momentum yang tepat untuk mengumumkan calon yang diusung sebagai Calon Gubernur Jawa Timur.
"Tunggu, nanti pasti ada pengumuman, tunggu tanggal mainnya," kata Komarudin Watubun saat ditemui usai Apel Satgas PDI Perjuangan di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (3/8/2024).
"Politik itu juga memperhitungkan momentum. Apalagi, ibu Mega juga menghitung aspek alam dan sebagainya. Jadi, semua dihitung," kata Komarudin yang juga Anggota DPR RI ini.
Di DPRD Jawa Timur, PDI Perjuangan memiliki modal kursi mencapai 21 kursi (17,5 persen dari total DPRD Jatim).
Partai berlambang kepala banteng ini hanya membutuhkan tambahan 3 kursi untuk bisa mengusung calon.
Hal ini masih cukup memungkinkan, mengingat masih ada PKB (27 kursi) dan NasDem (10 kursi) yang hingga saat ini belum menentukan pilihan.
Baca juga: PDIP Kerucutkan 2 Nama untuk Maju Pilgub Jatim 2024, Potensi Diumumkan Minggu Pertama Agustus
Ketiga partai tersebut saat ini masih berada di luar gabungan koalisi besar pengusung pasangan Khofifah-Emil.
Komarudin yang juga Komandan Satgas Nasional Cakra Buana PDI Perjuangan ini menegaskan, partainya cukup berpengalaman memenangkan pilkada di banyak tempat.
Memperhitungkan berbagai hal untuk membentuk koalisi, PDIP tak mau sekadar "ikut-ikutan" atau asal bergabung dengan sebuah koalisi tanpa pertimbangan matang.
"PDI Perjuangan ini kan begini, 'Ini dadaku, mana dadamu?' kalau yang lain kan tikus basah, jalan diam-diam di belakang. Kita muncul di sini, diam-diam dia ikut datang dari belakang. Ini kan yang susah," kata Komarudin mengutip semboyan yang pernah digaungkan Presiden Soekarno tersebut.