Selain itu, kerusuhan di Inggris memicu protes massal dan bentrokan terbesar dalam 13 tahun terakhir.
"Hal ini terjadi akibat misinformasi," kata mantan Kapolres Gresik itu.
Menurut Irjen Pol Imam Sugianto, situasi global saat ini juga memicu kekhawatiran tentang kemungkinan munculnya kelompok-kelompok intoleran atau aktivitas terorisme di Jatim.
"Isu ini menjadi semakin menjadi perhatian setelah adanya penangkapan terduga teroris di wilayah Batu baru-baru ini," terangnya.
Ia menerangkan, penangkapan teroris di Kota Batu, menandakan adanya ancaman nyata terhadap keamanan yang perlu diwaspadai.
Dan hal tersebut wajib ditangani secara serius, apalagi dalam bidang politik, menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.
"Suhu politik di Jatim diprediksi akan mengalami peningkatan, terutama di media sosial," ungkapnya.
Irjen Pol Imam Sugianto juga menyinggung kerusuhan anggota pencak silat di Jember yang menganiaya seorang anggota polisi, hingga akhirnya berhasil ditetapkan 13 orang tersangka.
"Kejadian ini menyoroti perlunya penegakan hukum dan pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas organisasi pencak silat," tegasnya.
Lalu, dalam bidang ekonomi, kondisi perekonomian yang masih belum stabil terlihat dari harga tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar, yang mengakibatkan beberapa kebutuhan pokok mengalami peningkatan harga.
Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan, tidak kalah penting juga adalah antisipasi terhadap cuaca ekstrem yang tidak menentu di Jatim.
Prediksi cuaca menunjukkan bahwa bulan Juli dan Agustus 2024 merupakan puncak musim kemarau.
"Namun, hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa ketidakpastian yang harus diwaspadai," pungkasnya.