Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rencana pengerjaan jalan bawah tanah atau Underpass Taman Pelangi Surabaya terus berjalan.
Menggunakan anggaran pemerintah pusat, proyek tersebut ditaksir menghabiskan dana sekitar Rp 220 miliar.
Saat ini, Pemkot Surabaya tengah fokus dalam melakukan pembebasan lahan terhadap sejumlah persil yang masih didiami beberapa warga.
Berlangsung sejak awal tahun 2024, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran sekitar Rp 81 miliar untuk pembebasan lahan sekitar 22 persil rumah yang tinggal di Kampung Jemur Gayungan RT 1 RW 3 Surabaya tersebut.
"Pembebasan sudah masuk ke pengadilan. Habis pembebasan langsung jalan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (7/8/2024).
Setelah pembebasan lahan selesai, Pemkot Surabaya akan memindahkan saluran yang ada di kawasan tersebut.
Saluran lama nantinya akan menjadi lokasi pembangunan underpass.
"Yang kita (pemkot) kerjakan adalah saluran pada 2024, baru pada 2025 pembangunan underpass," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Dalam proses pembangunan tersebut, anggaran akan bersumber dari pemerintah pusat.
Baca juga: 3 Fakta Warga Bundaran Dolog Jadi Miliarder Gegara Proyek Underpass, Ada 27 Persil yang Dibebaskan
"Untuk pembangunan awal membutuhkan sekitar Rp 220 miliar," tandas alumni Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya ini.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya berencana membangun ruas jalan baru untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Surabaya selatan.
Berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pemkot akan membangun flyover/underpass di kawasan Bundaran Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Sejumlah hal tengah dihitung. Mulai dari rekayasa lalu lintas, dampak lingkungan, hingga kebutuhan biaya.
Diharapkan, terobosan ini bisa mengurangi kemacetan di kawasan ini.